TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pengamat: Buzzer Itu Dibentuk, Diproduksi, dan Dipelihara 

Karena itu kerja buzzer tidak akan pernah hilang

(Ilustrasi) pexels.com/@andri

Jakarta, IDN Times - Meskipun pemilihan presiden dan wakil presiden telah berakhir, namun aktivitas cyber troops (pasukan siber) atau yang lebih dikenal dengan istilah buzzer di ranah propaganda politik, belum juga berakhir.

Bahkan, baru-baru ini sebuah penelitian dari Universitas Oxford dan Institut Internet Oxford, Inggris membuktikan bahwa Indonesia adalah salah satu dari 70 negara yang terdeteksi memiliki buzzer.

Baca Juga: Iman Brotoseno Tak Keberatan Disebut Buzzer Jokowi, Tapi Tak Dibayar

1. Kerja buzzer tidak akan pernah berakhir

IDN Times/Arief Rahmat

Menanggapi hal itu, pengamat politik Ujang Komaruddin menilai bahwa kerja-kerja buzzer tidak akan pernah berakhir, karena terus dimanfaatkan oleh sejumlah elite partai politik.

Buzzer itu dibentuk, lalu diproduksi, lalu dipelihara untuk mengokohkan atau membangun pencitraan dan untuk menghancurkan lawan. Itu yang terjadi di pilpres kemaren,” kata Ujang saat dihubungi IDN Times, Minggu (6/10).

2. Era digital, peran buzzer di dunia politik sangat dibutuhkan sebagai propaganda

https://pixabay.com

Ujang mengatakan, tidak kaget jika ada riset yang menyebut bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang memanfaatkan buzzer sebagai propaganda politik.

“Karena memang di zaman digital ini, pasukan cyber  lebih penting daripada jumlah massa (kampanye) yang banyak itu. Ini (buzzer) yang menjadi kekuatan capres dan cawapres,” tuturnya.

3. Buzzer akan terus dipelihara oleh elite politik

IDN Times/Panji Galih Aksoro

Ujang menambahkan, para buzzer tersebut juga akan terus dipelihara oleh para elite politik, untuk melawan serangan dari buzzer lawan di media sosial jika dibutuhkan.

“Justru kalau dibubarkan akan kecolongan diserang buzzer yang lain. Jadi buzzer itu bukan hanya setelah pilpres dibuang, tapi dipelihara. Itu yang saya kira kenapa masih ada,” jelasnya.

Baca Juga: Dapat Bayaran Hingga Rp50 Juta, Begini Fakta-Fakta Soal Buzzer Politik

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya