TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Stasiun Televisi Diminta Perbaiki Siaran, KPI: Jangan Terlena Sinetron

Agar bisa bersaing dengan Netflix dan YouTube

Ilustrasi menonton televisi/TV (IDN Times/Shemi)

Jakarta, IDN Times - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mengingatkan kepada stasiun televisi untuk memperbaiki konten siaran mereka agar tetap diminati oleh masyarakat. Wakil Ketua KPI Pusat Mulyo Hadi Purnomo mengatakan, kualitas dan kreativitas dalam membuat konten siaran menjadi tuntutan utama oleh para khalayak dewasa ini.

Baca Juga: KPI Imbau Lembaga Penyiaran Berikan Informasi Akurat soal COVID-19

1. Tayangan yang tidak memiliki unsur edukasi dan inspirasi agar segera diakhiri

Ilustrasi menonton televisi/TV (IDN Times/Shemi)

Oleh sebab itu tayangan sinetron berkelanjutan yang tidak memiliki unsur edukatif dan inspirasi, harusnya segera diakhiri oleh pihak stasiun televisi.

“Jadi jangan terus terlena dengan sinetron stripping yang seolah tanpa akhir, kejar tayang, dan berkualitas rendah karena lebih mengedepankan aspek penonjolan emosionalitas pemainnya atau konten-konten pamer barang mewah, perseteruan antar-orang, dan mistik-supranatural,” kata Mulyo saat dihubungi IDN Times, Selasa (2/6).

2. Hal tersebut menjadi syarat agar stasiun televisi bisa bersaing dengan YouTube dan Netflix

unsplash/YTCount

Mulyo menjelaskan, dengan perubahan konten siaran tersebut maka stasiun televisi bisa bersaing dengan konten siaran digital atau daring seperti YouTube dan Netflix. Sebab, lanjut dia, selera masyarakat saat ini mulai bergeser ke arah platform tersebut dan meninggalkan televisi untuk mencari konten hiburan.

“Lembaga Penyiaran juga harus terus berbenah dalam memproduksi konten. Selera masyarakat berubah dengan kehadiran digital media dan OTT (Over the Top). Kualitas dan kreativitas agaknya telah menjadi tuntutan yang diinginkan oleh masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga: RCTI Minta YouTube dan Netflix Diawasi, Begini Reaksi KPI

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya