Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Bandung, IDN Times – Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, pada Jumat (11/1) diterjang angin puting beliung. Peristiwa tersebut merupakan salah satu dari 1500 bencana yang terjadi di Jawa Barat, menurut data yang dikantongi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Maka itu, Emil, sapaan akrab Ridwan, saat ini tengah menyusun cetak biru tanggap bencana Jawa Barat. Dalam rencana tersebut, Emil mencantumkan sistematis dalam mencegah dan menanggulangi bencana.
1. Longsor menjadi bencana terbanyak di Jawa Barat
Dalam catatan Emil, dari 1.500 bencana per tahunnya, longsor menjadi bencana terbanyak di Jawa Barat. “Seperti yang terjadi di Cisolok, Sukabumi. Sekitar 40 persen dari 1.500 bencana itu merupakan longsor,” kata Emil, kepada awak pers di lokasi bencana angin puting beliung, Perumahan Rancaekek Permai, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Senin (14/1).
Pada 31 Desember 2018, bencana tanah longsor menerjang Dusun Cimapag, Desa Sinaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Sebanyak 29 rumah tertimbun material longsor, yang menyebabkan 32 warga meninggal dunia.
Selain tanah longsor, banjir, kebakaran, dan angin menjadi tiga bencana yang sering terjadi di Jawa Barat.
2. Bandung Raya menjadi area longsor terparah
IDN Times/Irfan Fathurohman Sebelum tanah longsor menimpa Sukabumi, sebenarnya Jawa Barat pernah mengalami peristiwa serupa yang lebih parah. Peristiwa tersebut terjadi pada 23 Februari 2010 di Kota Bandung.
Longsor tersebut menyebabkan 33 orang meninggal dunia, 17 orang luka-luka, sebelas orang hilang, dan 936 mengungsi.
Tak hanya itu, pada 25 Maret 2013, Kabupaten Bandung Barat pun mengalami bencana yang sama. Kala itu, tecatat 14 orang meninggal dunia, 23 orang luka-luka, tiga orang hilang, dan 185 orang mengungsi.
Baca Juga: Kunjungi Lokasi Puting Beliung, Apa Saja yang Ditemukan Ridwan Kamil?
3. Ridwan Kamil mencari teknologi untuk mengantisipasi angin puting beliung
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Sejauh pengetahuan Emil, belum ada teknologi yang mampu mengantisipasi terjangan angin puting beliung. “Maka itu saya bertanya pada para akademisi, punya enggak teknologi untuk mengantisipasi angin puting beliung? Kalau ada, segera hubungi saya. Kalau ada inovasinya pasti saya beli,” ujar gubernur lulusan Teknik Arsitektur, Institut Teknologi Bandung (ITB) itu.
Dalam cetak biru yang tengah disusun, Emil berencana memasukkan berbagai inovasi untuk mengantisipasi bencana. “Kami sedang menjalin kerjasama dengan pemerintah Jepang untuk teknologi yang paling canggih. Mudah-mudahan ketemu teknologinya di Jepang. Saya sedang ikhtiarkan,” tuturnya.
Baca Juga: Kisah Satu Keluarga Korban Longsor Sukabumi
4. Sebelum Kabupaten Bandung, angin puting beliung lebih dulu terjang Bogor
Sebenarnya, bukan kali ini masyarakat Jawa Barat dibikin resah oleh angin puting beliung. Tahun lalu, misalnya, Kota Bogor dan Kabupaten Bandung Barat pun sempat mengalami fenomena alam serupa.
Bogor diterjang angin puting beliung pada Kamis, 6 Desember 2018. Akibatnya, kerusakan sejumlah rumah dan kendaraan roda empat yang tertimpa pohon tumbang.
Sementara Kabupaten Bandung Barat diterpa angin puting beliung pada 2017 dan 2018. Terakhir kali, pada 19 November 2018. Bencana tersebut berdampak pada kerusakan 186 rumah.