TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mendadak Mendung dan Dingin? Waspada Angin Puting Beliung

Kenali perubahan alam yang menjadi ciri-cirinya

IDN Times/Galih Persiana

Bandung, IDN Times–Suasana posko pengungsian bencana angin puting beliung di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Sumedang, pada Senin (14/1) mendadak gaduh. Warga berdesak-desakan ke dalam masjid, sesaat setelah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil datang mengunjungi lokasi terjangan angin puting beliung di sana.

Selama berdialaog dengan warga, Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, mengimbau warga agar tetap waspada dalam jangka waktu beberapa bulan ke depan. Ia khawatir, angin puting beliung susulan kembali melanda Kecamatan Rancaekek.

Untuk itu, Emil pun memberi arahan agar warga lebih peka terhadap perubahan alam. Pasalnya, hingga saat ini belum ada inovasi teknologi yang dapat memprediksi adanya angin puting beliung agar warga dapat lebih cepat menyelamatkan diri.

Lantas, perubahan alam apa saja yang menjadi ciri datangnya angin puting beliung?

1. Langit mendadak mendung, ciri utama datangnya angin puting beliung

unsplash.com/J W

Di hadapan ratusan warga korban bencana angin puting beliung Rancaekek, Emil menjelaskan dua ciri kedatangan angin puting beliung. Ciri pertama adalah jika langit cerah berubah menjadi mendung dalam tempo yang singkat.

“Kalau cuaca cerah lalu tiba-tiba gelap seperti maghrib, segeralah siaga. Kondisi langit tersebut berpotensi menghadirkan kondisi ekstrem, salah satunya angin puting beliung,” ujar Emil, kepada warga Rancaekek terdampak angin puting beliung pada Jumat (11/1).

Baca Juga: Dalam Setahun, Jawa Barat Alami 1.500 Bencana

2. Suhu mendadak dingin seperti dini hari

IDN Times/Sukma Shakti

Selain itu, Emil pun menjelaskan ciri kedua yaitu perubahan suhu secara tiba-tiba. “Jika ciri pertama ditambah suhu mendadak dingin seperti dini hari, maka bisa dipastikan akan terjadi angin puting beliung,” tuturnya.

Menurut Emil, kondisi tersebut terjadi karena putaran angin puting beliung menyerap udara. Tak hanya itu, ada pun ciri lainnya yakni terdengar suara gemuruh dari kejauhan.

“Jadi itulah rumus sederhananya. Kalau sudah seperti itu pokoknya segera bersiap untuk cari tempat aman. Misalnya, berlindung di bawah sesuatu yang kuat, atau lari ke tempat yang aman dan luas,” ujar Emil.

Baca Juga: Kesaksian Warga yang Dikejar Angin Puting Beliung

3. Angin puting beliung kerap terjadi pada siang dan sore hari menjelang malam

IDN Times/Galih Persiana

Menurut rilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Klas I Bandung, angin puting beliung di rancaekek terbentuk oleh awan Comulonimbus di sekitar Bandung pada Jumat (11/1) pukul 15.10.

Karakter angin puting beliung di Indonesia biasanya berlangsung singkat, sekitar 10 menit saja. Selain itu, fenomena puting beliung pun lebih sering terjadi pada siang dan sore hari menjelang malam.

BMKG memastikan bahwa angin puting beliung sangat sulit untuk diprediksi. Paling cepat, prediksi terhadap terjangan angin puting beliung bisa didapat satu jam sebelum kejadian. Angin tersebut sangat berbahaya karena kecepatannya mencapai 45 km per jam, di mana mampu mengangkat benda apapun di sekitarnya.

Baca Juga: Kunjungi Lokasi Puting Beliung, Apa Saja yang Ditemukan Ridwan Kamil?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya