TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemilu di Osaka: Nuansa Jepang yang Kental dan Hal Unik Lainnya

#1000MillennialsKawalPemilu TPS dibuka sampai jam 3 pagi!

Dok.Pribadi/Beni Lestari

Cerita Pemilu mahasiswa Indonesia di Jepang, Beni Lestari

-----

Keriaan Pemilu 2019 sudah dirasakan lebih dulu oleh para WNI yang ada di luar negeri. Dari banyaknya cerita seru pelaksanaan Pemilu di luar negeri yang berlangsung mulai 8-14 April 2019 lalu, tentu Jepang juga punya kisah menarik, khususnya di KJRI Osaka.

Pemilu 2019 di Jepang dilaksanakan pada Minggu, 14 April 2019 di dua tempat, yakni Sekolah Republik Indonesia Tokyo dan KJRI Osaka. Berhubung tempatku tinggal masuk wilayah KJRI Osaka, jadi aku bertolak ke sana demi berpartisipasi dalam Pesta Demokrasi Indonesia ini.

Berikut keseruan dan suasana Pemilu 2019 di KJRI Osaka.

1. TPSnya tampak sempit, namun sederhana dan nyaman

Dok.Pribadi/Beni Lestari

TPS di KJRI Osaka tampak sangat bersih dan rapi. Meski banyak orang mengantre di luar area pencoblosan, namun situasinya sangat kondusif sehingga nyaman pula untuk menunggu waktu masuk bilik. Di dalam terdapat dua bilik suara dan dua kotak suara, yakni untuk surat suara Capres-Cawapres serta Caleg DPR RI.

Uniknya, kotak suara di sini tidak menggunakan kotak suara tertutup berwarna putih seperti yang dipakai di Indonesia. Kotak suaranya menggunakan kotak transparan. Meski begitu, panitia menjamin tidak ada kecurangan dengan kondisi tersebut.

Baca Juga: Keseruan Pemilu di Malaysia, Riuh Ramai Sampai Antrean Mengular

2. Akibatnya antrean mengular dan TPS baru ditutup pada pukul 2.30 pagi

Dok.Pribadi/Beni Lestari

Menurut keterangan dari Ketua PPLN Anung Wibowo, jumlah DPT yang masuk wilayah TPS Osaka sebanyak 6.776 per Desember 2018. Meski begitu, setiap TPS mendapatkan surat suara cadangan dari DPT yang memilih langsung di TPS, 8 surat suara dari 365 DPT.

Ruangan TPS yang digunakan pun terbilang sempit sehingga mengakibatkan antrean yang mengular. Para pemilih ternyata sudah datang sejak pagi hari dan hingga siang jumlahnya terus bertambah. Akibatnya, TPS pun baru ditutup pada pukul 2.45 pagi.

Menurut keterangan, semakin banyaknya pemilih tambahan dan pemilih khusus karena saat ini Jepang tengah musim sakura. Makanya, banyak WNI yang sedang liburan di sana dan tidak bisa melaksanakan Pemilu di tanah air.

3. Ada beberapa kendala yang terjadi menjelang dan pada saat Pemilu

Para panitia Pemilu di Osaka (Dok.Pribadi/Beni Lestari)

Pemilu di luar negeri dilakukan dengan tiga cara: datang ke TPS langsung pada hari pencoblosan, mencoblos via pos, dan TPS Keliling. Nah, menurut penuturan PPLN, ada banyak pemilih yang tidak mendaftar dan tidak mengirim kembali form A1. Selain itu, terjadi pula keterlambatan dalam mengirim surat suara via pos.

Panitia juga mengalami kendala dalam pendataan DPT dari Kemenlu dan jumlah aslinya karena ternyata ada banyak WNI yang tidak lapor. Namun, semua hal tersebut tidak menjadi masalah berkepanjangan.

4. Panwaslu juga bekerja keras agar tidak terjadi kecurangan

Dok.Pribadi/Beni Lestari

Ketua Panwaslu Tohir Mabbruri mengatakan bahwa pihaknya tentu mengawasi semua penyelenggaraan Pemilu dari awal sampai hasil akhir dari KPU. Imbuhnya, terutama pada bagian prosedur pelaksanaan dan pelaksana penyelenggaraan Pemilu yang berlangsung secara profesional. Tentunya pihak Panwaslu juga menjaga ketat keamanan kotak suara dengan melakukan koordinasi yang baik.

Baca Juga: Suasana Pemilu di Turki, Tenang dan Tertib di Tengah Salju Tipis

Verified Writer

Gendhis Arimbi

Storyteller

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya