Keseruan Pemilu di Malaysia, Riuh Ramai Sampai Antrean Mengular

#1000MillennialsKawalPemilu Jumlah TPS juga dikurangi

Pemilu serentak di luar negeri dilaksanakan seminggu lebih awal dari jadwal di tanah air. Di Malaysia, pesta demokrasi akbar tahun ini dilaksanakan pada Minggu, 14 April 2019.

Hingga H-1 penyelenggaraan Pemilu serentak di luar negeri, saya masih menyimpan informasi mengenai banyaknya jumlah TPS yang akan disediakan oleh panitia. Panitia penyelenggara menginformasikan bahwa sebaran TPS akan ada di 255 tempat, yang tersebar di area Kuala Lumpur dan sekitarnya.

Namun, pada hari pelaksanaan sekitar pukul 02.15 dini hari waktu setempat, akhirnya saya mendapatkan informasi bahwa TPS untuk pencoblosan pada hari H dipersempit menjadi 3 TPS saja. Yaitu, di KBRI Kuala Lumpur, Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) dan Wisma Duta.

1. Jumlah TPS dikurangi dari 255 menjadi 3 tempat saja dan mengakibatkan pemilih membludak

Keseruan Pemilu di Malaysia, Riuh Ramai Sampai Antrean MengularDok.Pribadi/Chairunnisa

Dikarenakan jumlah TPS yang semakin sedikit, banyak WNI datang lebih awal ke TPS dan mengantre sejak pukul 08.00 pagi. Saking banyaknya, pemilih baru mendapatkan nomor antrean sejam setelah mengantre. Ini disebabkan karena panitia belum siap saat pemilih datang.

Sedangkan di Wisma Duta, akses untuk masuk ke dalam TPS sempat ditutup selama 1 jam dikarenakan sistem website-nya sedang down, sementara antrean pemilih sudah mengular hingga ke jalan raya.

2. WNI pemilih di Malaysia tak ingin melewatkan haknya memberikan suara dalam Pemilu ini

Keseruan Pemilu di Malaysia, Riuh Ramai Sampai Antrean MengularDok.Pribadi/Chairunnisa

Dian Mariesta, salah satu pemilih yang berdomisili di Damansara, Selangor sudah sempat ke TPS Wisma Duta pagi harinya. Namun ia akhirnya mencoblos pukul 3 sore di TPS Sekolah Indonesia KL.

Meski harus pindah TPS, ia merasa dimudahkan saat melakukan pencoblosan kali ini, dikarenakan ia juga membawa anaknya ke TPS SIKL. Dian mengaku awalnya memilih melakukan pencoblosan lewat pos. Namun karena surat suara tak juga sampai di tangan, akhirnya memutuskan untuk ke TPS juga pada hari H.

Dian salut dengan teman-teman Indonesia lainnya yang mau berdesak-desakan dan mengantre panjang untuk mencoblos di tahun ini. "Mereka hebat! Harapannya pada pemerintahan baru: tentu pemerintah yang lebih baik. Baik dari segala arah. Dan semoga Indonesia selalu diberkahi Allah," katanya.

Lain ceritanya dengan pemilih lain berinisial AQ --yang sempat ke TPS KBRI. Ia mengatakan kekecewaannya terhadap pelaksanaan Pemilu di Malaysia pada hari Minggu lalu.

“Alhamdulillah hari Ahad lalu saya bisa menunaikan hak sekaligus kewajiban saya sebagai WNI di Malaysia yaitu memberikan suara dalam Pemilu Pilpres dan DPR RI," ungkapnya.
Meski demikian jika dibandingkan dengan Pemilu 2014 (saya sudah tinggal di KL sejak Desember 2010), pelaksanaan Pemilu jauh lebih tidak teratur.

Salah satu penyebabnya adalah sentralisasi TPS dari yang tadinya 255 titik menjadi 3 titik saja sehingga massa membludak dan panitia seperti tidak siap menerima massa sebanyak itu.

Hasilnya, untuk masuk ke tempat verifikasi data saja harus berdesakan dalam cuaca panas. Sampai-sampai ada ibu-ibu yang pingsan. "Sedih banget. Dan yang saya sesali adalah perubahan TPS tersebut hanya dikabarkan malam menjelang pemilu," imbuhnya.

"Terlepas dari beberapa ganjalan yang saya alami kemarin, saya berharap penghitungan suara Pemilu berjalan lancar. Segala bentuk kecurangan, semoga ditindak tegas. Kasus-kasus sebelumnya seharusnya diusut hingga tuntas, jangan ditutupi karena masyarakat cerdas," AQ menyampaikan harapannya dari Pemilu tahun ini.

Katanya, semoga siapa pun yang terpilih nanti adalah orang-orang yg jujur, adil, dan mementingkan kemaslahatan umat dan bangsa Indonesia secara keseluruhan di atas kepentingan individu, golongan, dan partai.

Baca Juga: Pemilu di Hong Kong Ricuh, Ini Klarifikasi Bawaslu

3. Menumpuknya jumlah pemilih membuat situasi cukup kacau sejenak

Keseruan Pemilu di Malaysia, Riuh Ramai Sampai Antrean MengularDok.Pribadi/Chairunnisa

Salah satu panitia yang berhasil saya wawancarai secara online berinisial C.C mengatakan jumlah TPS yang ada di SIKL sendiri sebanyak 161 TPS. Masing-masing jumlah DPT-nya berbeda.

Kesaksian C sebagai panitia menyimpulkan, kepanitiaan TPS yang dibentuk oleh panitia pusat benar-benar kacau. Mulai dari pemilihan panitia PPSLN-nya, penempatan tugas, hingga memutuskan untuk membuat 3 titik TPS di saat-saat akhir itu sangat tidak wajar. Padahal pembentukan panitia sudah dilakukan sejak September 2018 lalu.

Panitia di TPS hanya menjalankan prosedur yang diberikan panitia pusat, mereka masih belum yakin dengan pengamanan surat suara setelah pencoblosan berlangsung. Karena akhirnya kotak suara tidak dikumpulkan di satu tempat yang sama.

Keadaan yang lain yang berlangsung di TPS adalah pemilih agak agresif, banyak pemilih yang masih melakukan kampanye di saat pencoblosan berlangsung. Bahkan TPS yang di KBRI juga sempat ricuh, namun akhirnya berhasil diamankan dengan menghidupkan musik.

4. Pengalaman saya mencoblos di luar negeri

Keseruan Pemilu di Malaysia, Riuh Ramai Sampai Antrean MengularDok.Pribadi/Chairunnisa

Pengalaman saya mencoblos di luar negeri sangat menyenangkan. Karena tahun ini saya berkesempatan ikut serta menjadi petugas Kotak Suara Keliling (KSK) yang membawa kotak suara dari satu rumah ke rumah lain, dari satu alamat ke alamat lain.

Saya berkesempatan mencoblos bersama dengan pekerja wanita asal Indonesia dan mencoblos di hadapan Panwaslu. Harapan saya untuk Indonesia, semoga mendapatkan pemimpin yang adil dan amanah untuk memimpin Indonesia 5 tahun mendatang.

5. Situasi politik jelang Pemilu di Malaysia cukup tegang juga

Keseruan Pemilu di Malaysia, Riuh Ramai Sampai Antrean Mengulargordonschoenfeld.com

Situasi politik jelang pemilu di sini terbilang cukup tegang karena sempat beredar video viral ditemukannya surat suara yang sudah tercoblos di area Bandar Baru Bangi, Selangor. Bahkan pemilih yang sudah mendaftar via pos dan tidak sampai surat suara ke tangannya, mencurigai adanya ketidakberesan dalam hal ini. Semoga ada tindak lanjut dari polisi setempat terkait kecurangan Pemilu yang ada di Malaysia ini.

Mari sama-sama kita kawal Pemilu agar Indonesia semakin lebih baik lagi. Kamu sudah nyoblos belum? Jangan golput ya!

Baca Juga: Selain E-KTP, Syarat Ini Perlu Diketahui oleh Pemilih DPK Pemilu 2019

Chairun Nisa RZ Photo Writer Chairun Nisa RZ

Full time mom, senang belajar hal-hal baru, tertarik pada dunia literasi. Terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat ya!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya