TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pengalaman Ikut Pemilu di Jepang, Mencoblos Meski Jauh dari Tanah Air

#1000MillennialsKawalPemilu Semuanya antusias ikut Pemilu

Dok.Pribadi/Beni Lestari

Tahun 2019 memang jadi tahun akbarnya Indonesia. Pasalnya, kita tengah melaksanakan pesta demokrasi Pemilihan Umum untuk pemimpin baru, khususnya Presiden dan Wakil Presiden. Dilaksanakan di Indonesia pada 17 April 2019, aku yang kini tengah tinggal di Jepang sudah lebih dulu mencoblos beberapa hari sebelumnya.
 
Namaku Beni Lestari. Aku saat ini tengah menempuh kuliah sebagai mahasiswa di Nara Institute of Science and Technology. Meski jauh dari tanah air, aku tidak melewatkan kesempatan menyumbangkan suara pada Pemilu 2019. Pelaksanaan Pemilu di luar negeri memang sudah lebih dulu dilakukan. Ada tiga cara yang ditawarkan oleh pihak Panitia Pemilu Luar Negeri (PPLN), yakni via TPS keliling, via pos, dan mencoblos langsung di TPS.

Berhubung lokasi tempat tinggalku cukup jauh dari TPS--baik di Tokyo maupun di Osaka, jadi aku memilih untuk mencoblos via pos.

1. Aku mencoblos via pos, proses pengurusan administrasinya gak ribet

Dok.Pribadi/Beni Lestari

Menurutku, pilihan mencoblos via pos justru memudahkan kami yang mungkin tidak sempat ke TPS saat hari pencoblosan maupun yang jauh dari TPS. Prosesnya pun sangat mudah. Kami yang memilih mencoblos via pos tinggal mendaftar, kemudian akan didata oleh panitia. Setelah itu Surat Suara akan dikirimkan ke alamat masing-masing dari KBRI.

Aku menerima dua macam Surat Suara, yakni untuk Capres-Cawapres dan Caleg DPR untuk Daerah Pemilihan DKI Jakarta II, yang meliputi Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Luar Negeri. Setelah Surat Suara ada di tangan, aku pun segera mencoblos pilihanku. Sesudah itu, kertas kembali dilipat, dimasukkan ke dalam amplop dan dikirimkan kembali ke KJRI Osaka. Aku sendiri mengirimkan Surat Suara pada 10 April 2019.

Kami tidak perlu menggunakan prangko saat mengirimkan kembali amplop Surat Suara tersebut karena semua biaya pengiriman ditanggung oleh KJRI Osaka. Benar-benar dimudahkan, deh!

Baca Juga: Pemilu di Osaka: Nuansa Jepang yang Kental dan Hal Unik Lainnya

2. Seorang kawan sesama mahasiswa di Jepang juga membagikan ceritanya mencoblos di TPS Osaka pada 14 April 2019

Dok.Pribadi/Beni Lestari

Anton Timur Jaelani, salah satu mahasiswa Indonesia di Kinki University Nara berkesempatan mencoblos di TPS KJRI Osaka pada 14 April 2019 lalu. Pemilu 2019 merupakan kali pertama ia menggunakan hak pilih di luar negeri. Ia terdaftar sebagai pemilih tambahan, karena sebelumnya masih terdaftar di kampung halaman, kota Banjar, Jawa Barat.

Di hari-H, ia sempat merasa khawatir tidak bisa menyalurkan hak pilih karena beredar informasi dari panitia lapangan bahwa kertas suara cadangan hanya tersisa 8 lembar di mana para pemilih tambahan yang sudah datang di lokasi begitu banyak. Walaupun pada akhirnya ia mendapatkan kesempatan untuk nyoblos.

3. Meski jauh dari tanah air, WNI di Jepang juga sama antusiasnya mengikuti Pemilu 2019 ini

Dok.Pribadi/Beni Lestari

Menurut Anton, hal yang menarik dari Pemilu kali ini adalah ternyata antusias warga yang belum terdaftar sebagai DPT cukup banyak. Entah karena kepedulian dari dalam diri atau karena panasnya persaingan kontestasi Pilpres kali ini. Bagaimana pun ini merupakan hal positif.
 
Kami juga menemukan ada warga yang hanya melakukan kunjungan wisata tapi masih sempat mendaftar sebagi pemilih tambahan, dengan kata lain mereka memang sudah siap menyalurkan suaranya jauh-jauh hari. Kedatangan pembesar negeri pun menjadi "penghias keramaian" di tps tempat kami memilih dimana sempat terjadi kisruh dengan panitia setempat.

Ia berharap pemerintah selanjutnya mampu mengemban amanah rakyat dengan adil. Memimpin negeri seperti Indonesia yang luas dan arkepelagis bukan hal yang mudah namun juga bukan mustahil untuk mewujudkan kepemimpinan yang adil.

Ketimpangan yang terjadi di beberapa sektor penting dapat diatasi dengan baik melalui sistem yang berkelanjutan, bukan sistem yang hanya menjadi monumen diri dari nama sang penguasa nanti. Lebih dari itu kepemimpinan juga akan berjalan dengan baik jika terjadi sinergi dari pemimpin dan rakyat yang dipimpin.

Baca Juga: 4 Tujuan Utama Ada Diskon Besar Saat Pencoblosan Pemilu 

Verified Writer

Gendhis Arimbi

Storyteller

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya