TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

2.343 Kasus DBD Terjadi di DKI Selama Januari-Februari 2019

Meski sudah ribuan kasus, belum juga ditetapkan sebagai KLB

Ilustrasi pasien DBD. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani

Jakarta, IDN Times - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan terdapat 2.343 kasus demam berdarah dengue (DBD) yang terjadi di Jakarta dari Januari hingga Februari 2019.

Walau jumlah keseluruhan telah menyentuh angka ribuan, Dinas Kesehatan DKI Jakarta belum menyatakan kasus ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Warga Jakarta diimbau tetap waspada dan lakukan pencegahan agar wabah DBD tak menular dan membesar.

Baca Juga: Anies Beberkan Penyebab Maraknya Kasus DBD di Jakarta Selatan 

1. Jumlah kasus DBD Februari 2019 alami kenaikan dari bulan sebelumnya

IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Widyastuti mengatakan jumlah kasus DBD pada Februari 2019 mengalami peningkatan besar dibandingkan bulan sebelumnya. 

"Secara umum Januari 989 (kasus DBD) dan Februari 2019 terdapat 1.354 kasus," paparnya di gedung Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Senin (4/3).

2. Dinkes DKI belum tetapkan KLB

IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Meski alami peningkatan, Widyastuti menyatakan pihaknya belum menaikkan status menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB). Dia mengingatkan semua pihak untuk selalu waspada meski belum KLB.

"Untuk tahun ini memang sudah di atas rata-rata, tapi untuk menjadi KLB kita masih jauh. Tapi kita waspada terus jangan tembus menjadi sesuatu yang luar biasa," ujarnya.

3. Saat terjangkit DBD, gejala demam turun belum tentu sembuh

ANTARA FOTO/Kornelis Kaha

Ketika alami DBD, umumnya pasien akan mengalami demam yang naik-turun. Menurut Widyastuti ketika panas sedang turun ada dua kemungkinan yang terjadi yakni sembuh atau syok.

Ia mengimbau pihak yang merawat pasien DBD untuk bertindak cepat dan tepat.

"Saat merawat seorang pasien DBD harus benar-benar dihitung dengan cepat dan tepat, jangan sampai terjadi atau rembes dan plasma yang tidak terdeteksi sehingga nanti menyebabkan syok," jelasnya.

Baca Juga: Kasus DBD Tertinggi di Jakarta Terjadi di Kecamatan Cipayung

4. Dinkes DKI Jakarta sudah lakukan sejumlah upaya

ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Demi meminimalisir penyebaran DBD, Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah melakukan sejumlah upaya. Mulai dari menggiatkan Juru Pemantau Titik (Jumantik) hingga mengimbau kepada seluruh pihak di DKI Jakarta.

Baca Juga: Waspada, Puncak Kasus Demam Berdarah Diprediksi April 2019

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya