TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Saran Wakil Ketua DPRD Sebelum Jakarta Lockdown

Pemerintah saat ini sedang mengkaji rencana lockdown

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah saat ini tengah mengkaji karantina wilayah (lockdown) di Indonesia demi mencegah penyebaran virus corona. Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani mengatakan karantina wilayah di ibu kota sangat wajar dilakukan mengingat sejumlah negara telah melakukannya.

Zita menilai hal tersebut efektif dilakukan untuk menekan angka penyebaran virus corona atau COVID-19. Namun sebelum menerapkan karantina wilayah di Jakarta, Zita mengingatkan sejumlah hal yang harus disiapkan PemprovDKI Jakarta. Apa saja?

1. Persiapkan tim medis dan alat-alatnya

Proses rapid test COVID-19 secara drive thru di Kota Depok (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/pras)

Hal pertama yang harus diperhatikan Pemprov DKI Jakarta adalah kesiapan tim medis dan alat-alatnya untuk menangani virus corona di Jakarta. Kesiapan yang dimaksud antara lain menjamin ketersediaan rumah sakit, lab, dan ketersediaan Alat Perlengkapan Diri (APD) lengkap yang sesuai standard bagi para tenaga medis.

"Bagaimana pasukan mau perang kalau tidak dibekali senjata yang bagus, bisa tewas pasukan sebelum mulai perang," jelas Zita melalui pesan singkat, Senin (30/3).

2. Lakukan tes virus corona di banyak tempat

Proses rapid test COVID-19 secara drive thru di Kota Depok (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/pras)

Selain itu Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) ini meminta Pemprov DKI Jakarta menyediakan data terkini dan mutakhir terkait warga ibu kota yang berstatus positif, Pasien Dalam Pengawasan, dan Orang Dalam Pemantauan. Pemprov DKI Jakarta sendiri saat ini memiliki situs corona.jakarta.go.id.

Ia juga meminta Pemprov DKI Jakarta mengikuti langkah Korea Selatan, Singapura, dan Tiongkok dalam melakukan ribuan tes virus corona setiap harinya. Menurutnya saat tes tersebut harus dilakukan setiap hari di banyak lokasi.

"Semua bisa kita lakukan dengan test yang berkualitas atau SWAB tes dan berlakukan itu di mana pun agar pemerintah tidak sulit lagi mencari sana sini siapa yang terjangkit, dan tidak hanya menduga-duga saja," jelasnya.

Baca Juga: 5 Negara dengan Aturan Lockdown Paling Ketat dan Keras di Dunia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya