Amnesty Internasional Minta Usut Tuntas Kasus di Intan Jaya
Pendekatan keamanan dinilai tak tepat untuk Papua
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Amnesty Internasional Indonesia meminta aparat berwenang mengusut tewasnya tiga orang di Puskesmas di Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua. Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia Usman Hamid meminta pengusutan itu dilakukan dengan transparan dan independen.
“Bila ada indikasi pelanggaran oleh anggota TNI dan ditemukan bukti yang cukup, maka pelaku harus diadili di pengadilan pidana umum yang adil dan terbuka bagi masyarakat," ujar Usman dalam keterangan tertulis yang dikutip Jumat (19/2/2021).
Baca Juga: TNI-Polri Tembak Mati Tiga Anggota KKSB di Intan Jaya Papua
1. Tindak kekerasan oleh aparat dinilai sering terjadi
Amnesty Internasional Indonesia menilai, tindak kekerasan seperti ini terus terjadi dengan pola yang sama. Polanya, kata Usman, bermula dari ada kabar kontak bersenjata antara TNI dan kelompok lain, jatuh korban dari TNI. Kemudian dilakukan penyisiran di wilayah pemukiman penduduk, lalu kembali jatuh korban.
"Dari pola ini, warga paling banyak dirugikan. Mereka merasa tidak aman dan terpaksa meninggalkan kampung halaman tanpa kepastian kapan akan kembali. Beberapa tahun lalu di Nduga dan Timika, sekarang di Intan Jaya. Banyak yang masih mengungsi," ujarnya.
Baca Juga: Situasi Papua Memanas, Warga Intan Jaya Ketakutan dan Mengungsi