TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Anies: Biaya Pembangunan Jakarta Rp571 Triliun Tak Semua Dari APBN

Pemerintah Pusat dan Pemprov DKI akan bersinergi

Dok. IDN Times/Humas Pemprov DKI Jakarta

Jakarta, IDN Times - Pembiayaan percepatan perbaikan pembangunan DKI Jakarta sebesar Rp571 triliun tidak akan dibebankan semuanya pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, Pemerintah Pusat bersama dengan Pemerintah Provinsi DKI akan mencari berbagai macam pola pendanaan.

"Tidak semua menggunakan APBN, (akan) dicarikan model-model pendanaan yang ada. Tadi dengan Menteri Keuangan (Sri Mulyani) kami sudah mendiskusikan sumber-sumber (dananya), sudah ketemu sumbernya," kata Anies di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Senin (11/3).

Baca Juga: Resmikan 3 JPO Artistik, Anies: Ini Wajah Baru Jakarta

1. Model pendanaan pembangunan MRT Jakarta jadi pertimbangan

IDN Times/Gregorius Aryodamar

Anies mengatakan, Kementerian Keuangan dan Pemprov DKI Jakarta, telah menyusun tim kecil untuk menyusun rencana biaya perbaikan pembangunan, termasuk perencanaan keuangannya.

Model pendanaan pembangunan MRT Jakarta, menurut dia, termasuk salah satu yang dipertimbangkan untuk proyek perbaikan pembangunan ibu kota.

"MRT adalah contoh dimana pembangunannya, kita mendapatkan pinjaman dari Jepang, kemudian pinjaman itu di-split (dibagi), kami (Pemprov) membayar 51 persen kemudian Pemerintah Pusat membayar 49 persen atas pinjaman itu," jelas Anies, seperti dikutip dari Antara.

2. Dana Rp571 triliun untuk pembangunan Kota Jakarta selama 10 tahun

IDN Times/Margith Juita Damanik

Dana sebesar Rp571 triliun diperlukan untuk proyek perbaikan pembangunan di ibu kota di sektor infrastruktur, transportasi, air bersih, perumahan dan pengolahan limbah.

Di sektor transportasi, Pemprov DKI Jakarta dalam 10 tahun akan berupaya memperpanjang jalur MRT dari saat ini 16 km menjadi 223 km, jalur LRT dari 5,8 km menjadi 116 km, serta jalur TransJakarta dari 431 km menjadi 2.149 km.

3. Kebutuhan air bersih Jakarta jadi prioritas perbaikan pembangunan

ANTARA FOTO/Khairun Nisa

Penyediaan kebutuhan air bersih di Jakarta juga menjadi prioritas perbaikan pembangunan, dari saat ini cakupannya 60 persen akan dioptimalkan menjadi 100 persen ketersediaan air bersih.

Selanjutnya terkait pengelolaan air limbah, Pemprov DKI Jakarta memproyeksikan dapat mengolah 81 persen air limbah, yang saat ini baru 14 persen dikelola dengan baik.

Baca Juga: 6 Bulan Tanpa Wagub, Bagaimana Nasib Jakarta di Tangan Anies?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya