TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bangun ITF Sunter, DKI Rogoh Anggaran Rp3,8 Miliar

ITF Sunter adalah solusi DKI dalam mengelola sampah mandiri

Ilustrasi sampah (ANTARA FOTO/Armansyah Putra)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merogoh anggaran sebesar US$250 juta atau sekira Rp3,8 triliun untuk pembangunan proyek teknologi fasilitas pengelolaan sampah "Intermediate Treatment Facility (ITF) di Sunter, Jakarta Utara. DKI menunjuk PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pemilik proyek tersebut. 

Corporate Secretary PT Jakpro, Hani Sumarno mengatakan, lokasi pembangunan ITF Sunter merupakan Lokasi Stasiun Peralihan sebelum sampah dikirim ke Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat sejak tahun 2000. 

1. ITF Sunter seperti pabrik sampah

ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Isnawa Adji menggambarkan tempat pengelolaan sampah berbasis teknologi pengelolaan sampah itu seperti pabrik sampah namun tidak memerlukan ruang yang besar seperti di Bantar Gebang. 

Teknologi pengelolaan sampah ITF mendorong iklim yang sehat berorientasi ekonomi sirkulasi yang berarti sampah yang tidak dapat didaur ulang akan diproses di ITF Sunter sehingga menekan dampak negatif yang selama puluhan tahun terjadi akibat residu tidak dikelola. 

Pembangunan ditargetkan akan selesai dalam tiga tahun dengan peletakan batu pertama pada Desember 2018. 

Baca Juga: Bertemu Wali Kota Bekasi, Anies Baswedan Bahas Solusi Sampah

2. Bermitra dengan perusahaan Finlandia

ANTARA FOTO/Risky Andrianto

Dalam pembangunan ITF Sunter, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) akan bermitra dengan perusahaan bergerak di bidang energi bersih dari Finlandia. 

"Jakpro sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta bermitra dengan Fortum, perusahaan Finlandia untuk investasi dan pembangunan," ujar Hani Sumarno seperti dikutip dari Antara, Rabu (24/10). 

Hani menambahkan, pihaknya telah menandatangani perjanjian dengan Fortum Finlandia dan segera melakukan peletakan batu pertama (ground breaking) pada Desember 2018. 

Teknologi ini mendorong iklim sehat berorientasi sirkuler ekonomi karena sampah yang tidak dapat didaur ulang akan di proses di ITF sehingga menekan dampak negatif yang selama puluhan tahun terjadi akibat residu tidak dikelola. 

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga mempertimbangkan dampak kesehatan dari pembuatan ITF Sunter dengan menggunakan standar emisi yaitu Standar Eropa (EU Directive) sehingga tidak berdampak pada kesehatan warga. 

3. ITF Sunter hasilkan listrik dan pengolahan sampah

ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Lahan yang sebelumnya telah digunakan Dinas Kebersihan DKI Jakarta sebagai tempat pengelolaan sampah itu kurang lebih seluas tiga hektar. 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI, Isnawa Adji mengatakan ITF yang dibuat sebagai pusat pengolahan sampah ramah lingkungan atau pabrik sampah yang mampu menghabiskan sampah dengan menggunakan pembakaran suhu tinggi. 

ITF Sunter diperkirakan bisa menghasilkan listrik 35 megawatt dari pengolahan sampah sebanyak 2.200 ton per hari. 

Baca Juga: Beda Cara Ahok dan Anies Hadapi Kisruh Sampah Bantar Gebang

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya