TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Berpotensi Jadi Klaster COVID-19, Anies Diminta Setop CFD di 32 Lokasi

"Penyebaran di 32 titik itu tidak ada urgensinya."

(Warga berolahraga saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi di kawasan Jalan Sudirman Jakarta, Minggu (21/6/2020)) ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Jakarta, IDN Times - Kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menutup Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) di Jalan Sudirman-Thamrin namun memberikan 32 lokasi alternatif menuai protes.

Fraksi Partai Solidaritas Indonesia DPRD DKI Jakarta meminta Anies menghentikan rencana itu lantaran berpotensi menjadi klaster baru penyebaran COVID-19 atau virus corona.

1. Pelaksanaan CFD dinilai tidak ada urgensinya

IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, Idris Ahmad, berpendapat kegiatan olahraga di kawasan CFD berpotensi memicu kerumunan. Sikap PSI ini pun masih sama sejak Pemprov DKI Jakarta memutuskan untuk membuka kembali CFD beberapa waktu lalu.

"Penyebaran di 32 titik itu tidak ada urgensinya. Malah kita memperkuat timbulnya klaster baru. Kalau olahraga lebih baik olahraga mandiri di rumah kantor dan lainnya," ujarnya saat dihubungi pada Kamis (25/6).

2. Pembuatan lokasi alternatif hanya membuang tenaga

IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Menurut anggota Komisi E ini langkah Anies hanya membuang tenaga saja. Sebab, jumlah petugas yang dikerahkan mengawasi CFD malah bertambah.

"Harusnya kita fokus saja pengawasan ke tempat yang prioritas seperti pasar, jadi menurut saya lebih banyak tempat yang lebih penting kita awasi dibanding CFD," ujarnya.

Baca Juga: CFD Sudirman-Thamrin Disetop, Ini 32 Daftar Lokasi Baru Car Free Day

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya