TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

CSIS: Lockdown karena Virus Corona Tidak Efektif di Indonesia

Lockdown di Italia disebut sebagai bukti 

Ilustrasi Corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Kepala Departemen Ekonomi Center for Strategic (CSIS) Indonesia Yose Rizal Danuri menilai, karantina wilayah (lockdown) tidak efektif dilakukan di Indonesia. Menurutnya, karantina wilayah hanya mengurangi penyebaran virus corona COVID-19 ke daerah lain.

Hal tersebut dijelaskan Yose dalam laporan CSIS Commentaries yang dikutip IDN Times, Selasa (17/3).

Baca Juga: Positif Virus Corona, Kondisi Menhub Budi Karya Sumadi Mulai Membaik 

1. Karantina wilayah yang dilakukan di Italia tidak efektif

Seorang pekerja membersihkan Rialto Bridge dengan cairan desinfektan sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di Venesia, Italia, pada 13 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Manuel Silvestri

Yose memberi contoh karantina wilayah yang dilakukan di Italia. Negeri yang dikenal dengan Pizza itu memulai karantina wilayah pada akhir Februari di Provinsi Lombardi, yang terkena virus corona paling parah. Menurutnya, hal tersebut tidak menunjukkan hasil karena virus telah menyebar ke tempat lain.

"Bahkan ketika diterapkan secara nasional, jumlah kasus baru terus mengalami kenaikan," tulisnya.

2. Karantina wilayah dapat berdampak pada ekonomi

Ilustrasi pedagang. IDN Times/Dini Suciatiningrum

Yose berpendapat, karantina wilayah akan membawa dampak ekonomi cukup besar. Sebab, karantina wilayah biasanya akan membuat aktivitas kebanyakan pekerja terhenti.

"Memang teknologi memungkinkan sebagian pekerjaan dilakukan virtual. Tapi, 80 persen aktivitas pekerjaan tetap membutuhkan lalu lintas manusia dan pertemuan. Apalagi perekenomian Jakarta menyumbang sekitar 25 persen PDB nasional dan menentukan lebih dari 60 persen perekonomian nasional," tulisnya.

Baca Juga: Kaltim Lockdown karena Virus Corona, RSKD Tambah 6 Ruang Isolasi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya