TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dahnil Azhar, Mantan Dosen yang Jadi Ketua Jubir BPN Prabowo-Sandiaga

Dahnil akan hadir di #MillennialsMemilih by IDN Times

ANTARA FOTO/Reno Esnir

Jakarta, IDN Times - Setelah dipastikan masuk dalam struktur tim pemenangan pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019, Dahnil Anzar Simajuntak yang akrab disapa Anin, rela melepas jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai dosen.

Dahnil harus mundur karena Pasal 2 Huruf F Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) menjelaskan, setiap ASN tak boleh berpihak dari segala pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingan siapapun.

“Saya telah menyampaikan secara resmi pengunduran diri sebagai ASN di Universitas Sultan Agen Tirtayasa,” tulis Danhil dalam akun Twitter pribadinya pada akhir September 2018.

Lalu, siapa sih Dahnil itu?

Baca Juga: BPN Prabowo-Sandiaga Setuju Materi Debat Capres Dibagikan

1. Memiliki gelar doktor Ilmu Ekonomi

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Sebagai dosen, Dahnil memiliki jenjang pendidikan yang baik. Lelaki kelahiran Aceh tersebut baru saja meraih gelar doktor dalam bidang Ilmu Ekonomi di Universitas Diponegoro pada 2018.

Sebelumnya, ia juga meraih gelar magister kebijakan publik di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

2. Pernah jadi dosen selama 10 tahun

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Saat memutuskan berhenti sebagai dosen, Danhil sudah mengabdi sebagai ASN di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa selama satu dekade. Hal tersebut dikonfirmasi Sekjen Partai Amanan Nasional (PAN) Eddy Soeparno pada September 2018.

“Mas Dahnil sebagai seorang PNS telah siap mengundurkan diri agar fokus menjalankan fungsinya sebagai jubir,” ungkap Eddy.

3. Ketua PP Pemuda Muhammadiyah

IDN Times/Irfan Fathurochman

Selain menjadi dosen, lelaki 36 ini juga menjabat sebagai ketua PP Pemuda Muhammadiyah 2014-2019, setelah periode sebelumnya menjabat sebagai wakil ketua. Sebanarnya, ia juga ingin mundur dari jabatannya itu, namun niatnya tak disetujui.

“Sebenarnya (saya) juga bersedia mundur sebagai ketua umum PP Pemuda Muhammadiyah, namun pimpinan lain, termasuk bapak-bapak, tidak menyetujui," ujar dia.

Baca Juga: Debat Pilpres Belum Dimulai, Kubu Prabowo Klaim Unggul 3-0

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya