TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Diperiksa Polisi, Musni Umar: Saya Bukan Profesor Gadungan!

Rektor Ibnu Chaldun sebut dirinya tak mungkin berbohong dan

Pixabay/M4tthew

Jakarta, IDN Times - Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar diperiksa Polda Metro Jaya terkait pelaporan terhadap dirinya mengenai dugaan gelar profesor gadungan. Usai diperiksa, Umar membantah dirinya adalah profesor gadungan.

"Saya bukan profesor gadungan. Saya mendapatkan jabatan itu dari dua universitas. Pertama Ibu Chaldun, kedua dari Asia e University Malaysia dan itu resmi, ada penganugrahan. Tak mungkin saya menyandang yang abal-abal atau gadungan, itu resmi, dan dua lembaga ini terakreditasi dengan baik," ujar Musni Umar di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (28/3/2022).

Baca Juga: Datangi Polda Metro, Dea OnlyFans Minta Maaf buat Gaduh Masyarakat

1. Tidak ada keputusan presiden atau menteri mengenai gelar profesornya

Ilustrasi Pendidikan (IDN Times/Sukma Shakti)

Umar menjelaskan tidak ada keputusan presiden atau menteri terkait gelar profesornya. Meski begitu, ia membantah disebut sebagai profesor gadungan.

"Kalau yang tercatat itu yang dapat uang dari negara, saya sama sekali gak dapat uang dari negara. Saya dapat uang dari masyarakat melalui kepakaran saya sebagai sosiolog dan tidak ada unsur penipuan, tidak ada yang dirugikan," jelasnya.

2. Umar klaim Universitas Ibnu Chaldun alami kemajuan selama dipimpinnya

Pixabay.com/Tero Vesalainen

Ia mengklaim Universitas mengalami kemajuan usai dipimpinnya. Dari semula  hanya sekitar 300 mahasiswa, kini sudah ada 2.791 mahasiswa aktif.

"Bukan hanya itu, program studinya mati semua karena pernah dinonaktifkan pemerintah dua kali, sekarang hidup semua rata-rata (akreditasi) B. Setiap tahun kita dapat bantuan dari pemerintah dalam bentuk KIP, ada Bidikmisi zaman dulu," ujarnya.

Baca Juga: Penjelasan Polda Metro Tak Bisa Terima Laporan Haris Azhar soal Luhut

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya