Serangan Jantung, Adian Napitupulu Pernah Diisukan Jadi Menteri Jokowi
PDIP jemput Adian Napitupulu dengan jet pribadi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu dinyatakan kolaps yang diduga akibat serangan jantung, saat perjalanan dari Jakarta ke Palangka Raya dalam rangka tugas DPR Komisi I.
Pesawat yang ditumpangi Adian terbang dari Jakarta pada Kamis (19/12) pukul 05.40 WIB. Dia mendapat pertolongan pertama di pesawat, karena ada seorang dokter yang kebetulan menumpang dalam pesawat yang sama.
Tiba di Palangka Raya, Adian langsung dilarikan ke RS Silvanus Palangka Raya untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Adian diketahui perokok aktif dan memiliki riwayat penyakit jantung. PDIP mengirimkan pesawat jet pribadi untuk menjemput politikus yang dikenal kritis itu.
Adian pernah disebut-sebut masuk dalam jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju pada Juni lalu. Namun dia menolaknya. Dia mengaku tak kuat bila diminta Presiden Joko "Jokowi" Widodo menjabat dalam kabinetnya.
Menurut Adian salah satu syarat untuk menjabat dalam kabinet pemerintahan Jokowi adalah harus punya setengah energi yang dimiliki Jokowi. Ia merasa tak memiliki syarat itu.
"Saya gak kuat jadi menteri kalau presidennya Jokowi capeknya ampun bos," ungkap Adian usai acara Silaturahmi dan Halalbihalal aktivis Mei 1998 dengan Presiden di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Minggu (16/6) lalu.
Baca Juga: Saat Kedua Capres Buruk Soal HAM, Aktivis Aksi Kamisan Pilih Golput
1. Adian senang Jokowi menginginkan aktivis Mei 1998 menjabat dalam kabinetnya
Meski tak mau, Adian mengaku senang mendengar pidato Jokowi yang menginginkan aktivis 98 menjabat dalam pemerintahannya.
"Artinya ini luar biasa dia menyampaikan pendapat terbuka bagi temen-temen aktivis 98, terbuka di hadapan sekian ribu orang di depan media dan saya mengapresiasi tawaran itu. Saya senang ketika mendapatkan kepercayaan," ujar Adian.
Baca Juga: Aktivis 1998: Lagu 'Darah Juang' Kini Tinggal Kenangan
Baca Juga: Ini Alasan Jokowi Buka Peluang Aktivis 98 Menjabat di Pemerintahannya