TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Divonis 4 Tahun di Kasus Joko Tjandra, Napoleon Malah Joget TikTok

Napoleon langsung joget Tiktok menggoyangkan pinggul 2 kali

Eks Kepala Divisi (Kadiv) Hubungan Internasional (Hubinter) Polri Irjen Pol Napoleon Bonaparte divonis empat tahun penjara dan denda Rp100 juta (IDN Times/Aryodamar)

Jakarta, IDN Times - Usai menerima vonis hakim dalam kasus penghapusan red notice Interpol untuk eks buron kasus hak tagih (cessie) bank Bali, Joko Tjandra, mantan Kepala Divisi (Kadiv) Hubungan Internasional (Hubinter) Polri Irjen Pol Napoleon Bonaparte masih bisa tersenyum. Malah, ia sempat bergurau menawarkan untuk goyang TikTok.

"Sudah ya, sudah ya apa perlu saya goyang TikTok," ujar Napoleon kepada pengunjung sidang, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Rabu (10/3/2021).

Ia kemudian langsung berjoget menggoyangkan pinggul dua kali. Di Tiktok, joget tersebut dipopulerkan oleh pengguna bernama Dita Kerang dan Chandrika Chika dengan diiringi lagu Papi Chulo yang diremix.

Baca Juga: Kasus Red Notice Joko Tjandra, Irjen Napoleon Dituntut 3 Tahun Penjara

1. Napoleon ajukan banding dan sebut lebih baik mati

Irjen Pol Napoleon Bonaparte menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (9/11/2020) (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Napoleon Bonaparte divonis empat tahun penjara dan denda Rp100 juta. Ia terbukti menerima suap dari Joko Tjandra terkait penghapusan red notice untuk eks buron kasus hak tagih (cessie) Bank Bali tersebut.

Menanggapi vonis itu, Napoleon menyatakan tidak terima dan mengajukan banding.

"Cukup sudah pelecehan martabat yang saya terima dari Juli tahun lalu sampai hari ini. Saya lebih baik mati daripada martabat keluarga dilecehkan. Saya menolak putusan hakim dan menyatakan banding," kata Napoleon

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi vonis

Irjen Pol Napoleon Bonaparte menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (9/11/2020) (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Hakim Ketua Muhammad Damis mengatakan, ada sejumlah hal yang memberatkan vonis. Napoleon dianggap tak mendukung program pemerintah dalam memberantas korupsi.

"Perbuatan terdakwa sebagai anggota Polri dapat menurunkan citra, wibawa, nama baik kepolisian, lempar batu sembunyi tangan (dan) sama sekali tidak menyesali perbuatan," ujar Damis.

Meski demikian, ada sejumlah hal yang meringankan vonis. Napoleon dianggap berlaku sopan, belum pernah dijatuhi pidana, dan telah mengabdi di kepolisian selama 30 tahun.

"(Napoleon) punya tanggung jawab keluarga (dan) selama persidangan terdakwa tertib," ujarnya.

Baca Juga: Divonis 4 Tahun, Napoleon Bonaparte: Saya Lebih Baik Mati

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya