TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Firli Bahuri Sebut Tak Ada Lagi Jumat Keramat di KPK, Kenapa?

Firli tak mau KPK disebut menarget orang

Konferensi pers kasus korupsi Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah bersama lima orang lainnya pada Minggu (28/2/2021) (Dok. Humas KPK)

Bandung, IDN Times - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan pihaknya sudah meninggalkan istilah "Jumat Keramat". Istilah tersebut tercipta setelah KPK sering mengumumkan tersangka setiap Jumat.

"Jumat keramat tidak ada, yang ada setiap hari itu keramat," Kata Firli di Lapas Kelas 1 Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, Rabu (31/3/2021).

Baca Juga: Napi Koruptor di LP Sukamiskin dan Tangerang Bakal Didatangi KPK

1. Firli tak mau KPK disebut menarget orang

Ketua KPK, Firli Bahuri (Dok. Humas KPK)

Firli beralasan, ia tak mau KPK disebut menargetkan orang untuk ditersangkakan setiap Jumat. Karena itu, ia menyebut setiap hari adalah kiamat bagi koruptor.

"Kami tidak ingin dikatakan kami menarget seseorang. Pokoknya hari Jumat harus ada pengumuman tersangka, kami tidak," ujar dia.

2. KPK perlu kumpulkan alat bukti dengan penyelidikan dan penyidikan

Ketua KPK, Firli Bahuri (Dok. Humas KPK)

Firli mengatakan, pada masa kepemimpinannya, KPK baru menetapkan seseorang sebagai tersangka ketika alat bukti cukup. Untuk mencari bukti, lembaga antirasuah perlu melakukan penyelidikan dan penyidikan.

"Dengan itu kita berharap ada terangnya perkara pidana korupsi. Setelah terang baru ketemu, oh ada orangnya, baru kita umumkan," kata dia.

Baca Juga: Setahun Dipimpin Firli Bahuri, ICW Soroti Kinerja KPK Menangkap Buron

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya