TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

IM57+ Institute Siap Audit Harta Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Harta Ghufron naik Rp4,2 miliar dalam waktu setahun di KPK

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, saat diskusi dengan media massa di Gedung Juang KPK, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Jumat (19/11/2021). (IDN Times/Aryodamar)

Jakarta, IDN Times - Eks Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi yang tergabung dalam IM57+ Institute menyatakan siap untuk mengaudit harta Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron. Hal ini menyikapi temuan melonjaknya harta Ghufron dalam setahun setelah menjadi pimpinan KPK.

"Sebagai perkumpulan yang berkomitmen melanjutkan kontribusi dalam pemberantasan korupai di luar sisten, IM57+ Institute siap untuk melakukan audit terhadap harta kekayaan pimpinan KPK tanpa bayaran sepeserpun, terlebih kekayaan ini terungkap pasca-Firli Bahuri dan Lili diputus bersalah dalam proses etik di KPK yang juga berhubungan dengan gaya hidup mewah dan berhubungan dengan pihak berpekara," ujar Praswad Nugraha selaku Ketua IM57+ Institue, Jumat (3/12/2021).

Baca Juga: Setahun Jadi Pimpinan KPK, Harta Kekayaan Nurul Ghufron Naik Rp4,2 M

1. Nurul Ghufron dinilai harus pertanggungjawabkan hartanya

Koordinator Pelaksana IM57+ Institute/Eks Penyidik KPK, Praswad Nugraha (IDN Times/Athif Aiman)

Mantan Penyidik KPK itu menilai peningkatan harta merupakan hal yang harus dipertanggungjawabkan. Sebab, esensi Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara merupakan salah satu upaya menciptakan iklim transparan dan akuntabilitas dalam mencegah sumber ilegal.

"Untuk itu, segala bentuk peningkatan harta kekayaan harus dapat dipertanggungjawabkan ke publik,"ujar Praswad.

2. Pimpinan KPK harusnya bisa memberi contoh

Koordinator Pelaksana IM57+ Institute/Eks Penyidik KPK, Praswad Nugraha (IDN Times/Athif Aiman)

Praswad mengatakan bahwa pimpinan KPK merupakan jabatan strategis dalam pemberntasan korupsi. Karena itu, pimpinan KPK harus memberikan contoh pada publik.

"Hal tersebut juga untuk menghindari bebagai spekulasi masyarakat yang timbul atas adanya peningkatan harta tersebut," ujarnya.

Baca Juga: Hartanya Meroket, Wakil Ketua KPK: Saya Punya Kos 70 Kamar

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya