TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Omzet Kedai Kopi Ini Anjlok 50 Persen Terimbas Virus Corona

Setelah pandemik satu per satu karyawannya mengundurkan diri

Instagram/@kopibulang

Jakarta, IDN Times - Bisnis kopi yang sedang naik daun membuat kedai kopi mulai menjamur dalam beberapa tahun terakhir. Ketika pandemik virus corona atau COVID-19 masuk ke Indonesia, banyak bisnis yang mulai terdampak termasuk kedai kopi.

Salah satu yang ikut terdampak virus corona adalah kedai kopi Bumi Langit. Kedai kecil di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan ini mengalami penurunan omzet hingga 50 persen. Pemilik Kopi Bulang, Kurniawan, mengatakan bahwa ada sejumlah faktor yang membuat pendapatannya menurun. Salah satu faktornya adalah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta yang membuat kedainya tak bisa beroperasi maksimal.

"Omzetnya sekitar Rp9 jutaan, anjlok parah tapi masih aman lah," ujarnya saat dihubungi IDN Times pada Kamis (14/5).

Baca Juga: Terimbas COVID-19, Begini Jeritan Pengusaha Jasa Cuci Sepatu 

1. Kehilangan tiga karyawan akibat imbas virus corona

Instagram/@kopibulang

Kurniawan menjelaskan, bahwa karyawan yang bekerja di kedainya didominasi mahasiswa. Sebelum pandemik ada di Indonesia, Kopi Bulang punya lima Karyawan. Ketika PSBB mulai dilaksanakan, ia mulai kehilangan karyawannya satu per satu karena memilih mengundurkan diri.

"Sekarang tinggal dua (karyawan) saja," jelasnya.

2. Kehilangan karyawan disebut sebagai salah satu berkah, bukan musibah

Ilustrasi Keuangan (IDN Times/Arief Rahmat)

Hanya tersisa dua karyawan tak terlalu menjadi masalah baginya sejauh ini. Sebab ada hikmah yang bisa diambilnya yakni beban biaya yang dikeluarkan untuk membayar pekerjanya juga berkurang. Menurutnya hal seperti itu cukup menguntungkan ketika virus corona belum memiliki kepastian.

Agar terus bertahan, sejumlah langkah telah ia lakukan. Kurniawan mulai lebih berhemat penggunaan listrik dan bahan-bahan yang biasa digunakan ketika beroperasi normal. Sejumlah hal yang tak perlu juga mulai diminimalisir.

"Saat bulan puasa ini Bulang buka lebih sore dan juga karena pemerintah cuma ngizinin delivery dan take away jadinya listrik juga lebih hemat," ujar Kurniawan.

Baca Juga: Imbas COVID-19, Pemprov DKI Imbau 13 BUMD Tak Berikan THR 100 Persen  

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya