TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pesan Jokowi ke Aktivis 98: Harus Berani Kritik Pemerintah!

Jokowi merasa tak punya beban pada periode kedua

IDN Times/Gregorius Aryodamar

Jakarta, IDN Times - Presiden RI Joko 'Jokowi' Widodo hadir dalam acara Halalbihalal aktivis Mei 1998 di Hotel Grand Sahid, Jakarta Minggu (16/6). Dalam pidatonya di hadapan aktivis 98, Jokowi meminta mereka untuk lebih berani mengevaluasi serta mengkritik pemerintahan yang dipimpinnya demi masa depan bangsa.

"Kita semua harus berani mengevaluasi apa yang telah dikerjakan oleh pemerintah baik yang sudah berhasil maupun yang belum berhasil, kita harus berani mengkoreksi apa yang masih harus dikerjakan apa yang masih kurang, apa yang harus diselesikan ini menjadi koreksi kita bersama," ujar Jokowi.

Baca Juga: Saat Kedua Capres Buruk Soal HAM, Aktivis Aksi Kamisan Pilih Golput

1. Jokowi tak punya beban pada periode kedua

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Hal itu disampaikan Jokowi karena ia merasa tak memikul beban untuk kembali menjabat sebagai presiden pada periode 2019-2024. Itu adalah kesempatan terakhirnya menjabat.

"Saya dalam lima tahun ke depan insya Allah sudah tidak memiliki beban apa-apa," ujarnya.

2. Banyak kasus pelanggaran HAM yang harus diselesaikan Jokowi

IDN Times/Gregorius Aryodamar

Menanggapi hal itu, aktivis 98 Adian Napitupulu yakin bahwa Jokowi merepresentasikan perjuangan reformasi 21 tahun lalu. Menurutnya banyak kasus pelanggatan HAM yang harus diselesaikan Jokowi.

"Ketika dia menyerahkan diri utnuk bersedia dikritik kami semakin yakin bahwa dia merepresentasikan perjuangan reformasi 21 tahun lalu," ujar Adian.

3. Jokowi buka peluang bagi aktivis 98 untuk menjabat dalam pemerintahannya

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Dalam sambutannya di acara halalbihalal dengan aktivis 98 itu, Jokowi menyampaikan ia tak menutup peluang bagi aktivis yang memperjuangkan lahirnya reformasi pada Mei 1998 itu untuk menjabat dalam pemerintahannya.

Saat ini, kata Jokowi, sudah banyak aktivis Mei 98 yang menjadi anggota dewan dan pejabat daerah. Namun, belum ada yang menjadi menteri, duta besar, maupun menjabat posisi strategis di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Bisa saja, kenapa tidak, dengan kemampuan yang ada bisa saja. Misalnya tidak hanya di menteri, bisa saja di duta besar, bisa saja di BUMN. Tetapi saya selalu melihat bahwa yang bersangkutan memang memiliki kapasitas, memiliki syarat-syarat yang sering saya sampaikan," ujar Jokowi.

Baca Juga: Diusulkan Jadi Menteri, Adian Napitupulu: Saya Gak Kuat Ikuti Jokowi!

4. Aktivis 98 memenuhi syarat menjabat dalam pemerintahannya

IDN Times/Gregorius Aryodamar

Menurut Jokowi, aktivis 98 tidak mustahil menjabat dalam pemerintahannya. Sebab, sejumlah orang di antara mereka dinilainya, memenuhi kriteria untuk mengisi posisi itu. Kriteria yang ia maksud antara lain, pemimpin berkarakter kuat dalam mengeksekusi, berani, dan kuat menjadi eksekutor dalam keputusan sulit.

"Memang dibutuhkan orang yang memiliki manajerial yang kuat dan baik, sehingga sekali lagi saya melihat potensi ini banyak dan ada di aktivis 98 yang sore hari ini hadir bersama kita," ujar Jokowi.

Baca Juga: Ini Alasan Jokowi Buka Peluang Aktivis 98 Menjabat di Pemerintahannya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya