TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Politikus PDIP Nilai Penanganan COVID-19 DKI Tak Sentuh Kelas Bawah

Masyarakat kelas bawah luput dari perhatian, kasus melonjak

Warga di Kampung Tongkol, Kelurahan Ancol, Jakarta, lakukan karantina kampung, 12 Maret 2020 (IDN Times/Uni Lubis)

Jakarta, IDN Times - Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak menilai penanganan COVID-19 atau virus corona di ibu kota tak menyentuh kelompok masyarakat bawah. Hal inilah yang dianggap Gilbert membuat kasus COVID-19 di DKI Jakarta belum menurun hingga saat ini.

Baca Juga: Pemprov DKI Kerahkan 5 Ribu ASN Jaga 146 Pasar Jakarta, Ini Tugasnya

1. Masyarakat kelas bawah dinilai belum taat protokol kesehatan

Anggota Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak (IDN Times/Aryodamar)

Gilbert mengatakan, masyarakat kelas menengah ke atas saat ini memang sudah taat pada sejumlah aturan untuk mencegah penularan COVID-19 seperti menjaga jarak aman dan tak berkerumun. Namun, hal ini berbanding terbalik dengan masyarakat kelas bawah.

"Lalu kenapa masih bertambah kasusnya? Itu adalah kelompok masyarakat bawah yang luput dari perhatian. Padahal masyarakat inilah yang sejak awal kurang disiplin memakai masker dan kurang tertib mengikuti protokol COVID-19,” kata Gilbert, Selasa (7/7/2020).

2. Gilbert menilai angka reproduksi turun tak menjadi patokan pandemik terkendali

Anggota Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak (IDN Times/Aryodamar)

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta ini menilai angka reproduksi COVID-19 di Jakarta yang turun gak bisa menjadi patokan bahwa pandemik di ibu kota mulai terkendali. Sebab, grafik kasus baru terus meningkat setiap harinya.

"Kasus ini tersebut bertambah, meski tidak secepat dari kasus di bulan Maret dan April lalu," jelasnya.

3. Pemprov DKI Jakarta diminta mengedukasi masyarakat kelas bawah

Warga di Kampung Tongkol, Kelurahan Ancol, Jakarta, lakukan karantina kampung, 12 Maret 2020 (IDN Times/Uni Lubis)

Gilbert menyarankan Pemprov DKI Jakarta agar mengedukasi kelompok masyarakat kelas bawah. Namun, menurutnya hal tersebut tidak akan mudah.

"Mendidik masyarakat di kelompok bawah haruslah menjadi fokus pencegahan, dan itu membutuhkan jangka waktu lama untuk mengubah kebiasaan mereka," jelasnya.

Baca Juga: Takut Rapid Test, Pedagang di Pasar Sumur Batu Kemayoran Tutup Toko

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya