TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PSBB Transisi DKI Diklaim Sukses Kendalikan Penyebaran COVID-19

Anies dapat laporan terkait dari pakar Universitas Indonesia

Ilustrasi tes swab PCR (Dok Humas Pelindo 1)

Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan bahwa ia telah mendapat laporan dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) bahwa pandemik COVID-19 atau virus corona di Jakarta terkendali selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi.

Hal tersebut diungkapkan Anies usai mengikuti upacara peringatan hari ulang tahun Jakarta, Senin (22/6).

"Tadi pagi jam 6.30 laporan dari tim Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia yang menyampaikan bahwa 2 minggu masa transisi wabah terkendali di Jakarta," ujar Anies kepada wartawan di lokasi, Senin (22/6).

Baca Juga: Pelaksanaan Car Free Day di DKI akan Dievaluasi Pemprov Malam Ini

1. Timgkat ketertularan virus corona di Jakarta disebut mencapai 0.98

IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Selain itu, Anies juga mendapat laporan bahwa tingkat ketertularan virus corona di Jakarta menjadi 0.98. Menurutnya ini merupakan kerja keras seluruh masyarakat Jakarta.

"Pahlawan di dalam menghadapi ini adalah warga pribadi-pribadi, keluarga yang memilih berada di rumah, memilih untuk menjaga semua protokol sehingga bisa terkendali," ujar Anies.

2. Penambahan harian kasus positif di Jakarta sempat capai yang tertingi

Ilustrasi pasien COVID-19 (ANTARA FOTO/REUTERS/Hannah McKay)

Sebelumnya, kasus positif COVID-19 di Jakarta sempat mencapai penambahan tertinggi dalam sehari saat PSBB transisi Pada Selasa (9/6) lalu yakni terdapat 234 kasus baru.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, juga dijelaskan dari data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, sebanyak 234 penambahan kasus baru berasal dari berbagai sumber.

Pertama, sebanyak 40 kasus merupakan kasus sejak 10 hari lalu yang belum dimasukkan laporannya. Kemudian, 110 kasus dilaporkan oleh 20 puskesmas di Jakarta sebagai bagian dari peningkatan active case finding pada sasaran dan wilayah yang berisiko seperti pasar, tempat-tempat umum, RW Wilayah Pengendalian Ketat (WPK) atau RW rawan.

Lalu sisanya, ada 84 kasus akumulatif yang dilaporkan oleh 8 RS di Jakarta.

"Jadi kita ini ada kasus baru, kasus 10 hari yang baru dimasukkan, ada juga hasil tracing puskesmas, lalu kemudian ada hasil kerja yang lebih ditingkatkan," ujar Riza dalam diskusi virtual pada Rabu (10/6).

Baca Juga: Anies Baswedan: Atas Izin Allah, Jakarta akan Lewati Cobaan Ini

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya