"Sejak Zaman Jokowi dan Ahok, Waduk Pluit Jadi Diurus"
Waduk Pluit lebih terawat meski bau dan banyak sampah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti beberapa waktu lalu menyindir Pemerintah Provinsi DKI Jakarta soal kondisi waduk Pluit Jakarta Utara yang mengalami pendangkalan dan endapan lumpur yang cukup tebal ditambah dengan sampah.
Menanggapi hal itu, Asisten Sekretaris Daerah Bidang Pembangunan dan Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Yusmada Faizal mengklaim wilayah yang mengalami pendangkalan hanya sepertiga dari 80 hektar luas Waduk Pluit.
"Yang kelihatan sedimennya itu sekitar sepertiga waduk. Yang lainnya sudah dikerjakan, sudah tebal airnya (dibandingkan sedimen)," kata Yusmada melalui keterangan resminya.
IDN Times pun datang ke Waduk Pluit di Jakarta Utara untuk melihat langsung kondisinya. Di sana kami bertemu dengan Kartono, warga Muara Baru, Jakarta Utara yang sudah lama tinggal di kawasan tersebut.
Dia mengungkapkan sejumlah perbedaan kondisi Waduk Pluit dulu dan kini.
Baca Juga: Beda Anies dan Ahok Tuntaskan Banjir, Normalisasi Vs Naturalisasi
1. Sejak zaman Jokowi kondisi Waduk Pluit terawat
Kartono menuturkan bahwa kondisi Waduk Pluit dulu sangat tidak terawat, banyak sampah dan bau.
"Dulu ini rumah semua pinggirnya, semenjak direlokasi Pak Jokowi Pak Ahok ini jadi lumayan diurus, dibeton, tapi ini saya juga heran dari mana sampah dan lumpur ini," jelasnya.
Kini kondisinya lebih terawat meski bau dan masih banyak eceng gondok di kawasan Waduk Pluit, Jakarta Utara.
Editor’s picks
"Tiap bagi petugas kebersihan selalu kerja, kalau gak eceng gondok pasti tumbuh terus," ujarnya, Selasa (11/6).