TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mahfud MD Jawab Tudingan Ketidaksiapan Pemerintah Tangani Virus Corona

Mahfud menyebut pemerintah telah siap sejak Januari 2020

Menko Polhukam Mahfud MD (Dok. Humas Menko Polhukam)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam), Mahfud MD buka suara soal ketidaksiapan pemerintah dalam menangani virus corona. Pemerintah dinilai keteteran menghadapi dampak dari virus tersebut baik dari sisi ekonomi maupun sosialnya.

"Ada anggapan itu liar saja sebenarnya. Pemerintah tidak serius menghadapi corona ini. Buktinya baru kaget setelah ada kasus. Dulunya menganggap enteng. Saya kira tidak," ujarnya dalam Indonesia Lawyer Club (ILC) yang disiarkan TV One, Selasa (2/6).

Baca Juga: Wapres Minta Masyarakat Indonesia Tetap Optimistis Lawan Virus Corona

1. Mahfud menyebut pemerintah sudah merespons kasus tersebut pada akhir Januari 2020

(IDN Times/Candra Irawan)

Dalam kesempatan itu Mahfud menyebut bahwa pemerintah sudah merespon kasus tersebut dengan menjemput WNI yang ada di Wuhan, Tiongkok, pada akhir Januari. Sebelum menjemput WNI tersebut pemerintah telah mengambil langkah dengan menutup penerbangan dari Jakarta ke Beijing.

Dari penelusuran IDN Times, penjemputan WNI di Wuhan dilakukan pada 1 Februari 2020 menggunakan Pesawat Boeing tipe A 330-300 milik Batik Air.

"Kami meskipun sudah tutup (rute penerbangan) mau jemput warga negara kami. Jangan dibilang kami baru sadar bulan Maret," ujarnya.

2. Mahfud juga menyebut pemerintah sudah mempersiapkan rumah sakit untuk penanganan virus corona sejak awal

IDN Times/Azzis Zulkhairil

Mahfud mengatakan pada 6 Februari, pemerintah mengumumkan akan mendirikan rumah sakit khusus virus corona. Berdasarkan penelusuran, saat itu pemerintah tengah mencari pulau kosong untuk mendirikan rumah sakit yang khusus ditujukan untuk menangani dan merehabilitasi pasien yang terkena virus-virus menular.

Kemudian pada awal Maret 2020, pemerintah mengumumkan Pulau Galang, sebuah pulau di Batam, Kepulauan Riau, sebagai lokasi pembangunan RS untuk penanganan virus corona.

"Bahwa kemudian ada seakan-akan kita ini menganggap tidak terlalu berat (kasusnya). Ada kesepakatan kita jangan bikin masyarakat panik. Karena WHO mengumumkan kepanikan itu separuh imunitas kita. Banyak itu yang meninggal karena panik itu," jelas Mahfud.

Baca Juga: Nestapa Manusia Gerobak di Tengah Pandemik Virus Corona

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya