Ini Titah Luhut untuk Penanganan Banjir di Jakarta
Ada sejumlah PR yang harus dikerjakan untuk banjir Jakarta
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar penanganan banjir Jakarta dilakukan secara terintegrasi mulai dari hulu, tengah dan hilir.
Menurutnya, pembangunan Bendungan Ciawi (Cipayung) dan Bendungan Sukamahi yang terletak di hulu Sungai Ciliwung sudah baik.
"Menurut saya sudah paten. Selama sudah terpadu, tidak ada masalah,” kata Luhut dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/5/2021).
Pembangunan kedua bendungan ini sendiri merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional Nomor 152, sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 56 Tahun 2018 dan terakhir diubah dengan Perpres Nomor 109 Tahun 2020.
Baca Juga: KI Perintahkan Pemprov DKI Beri Semua Informasi soal Penanganan Banjir
1. Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi bisa mengurang banjir sampai 11,9 persen
Mengacu pada data rekapitulasi debit banjir periode ulang 50 tahunan, setelah pembangunan selesai kedua bendungan akan mampu mereduksi banjir sebesar 11,9 persen. Secara total, kapasitas tampung air adalah 7,73 juta m3 dan luas genangan 44,63 hektar sehingga diharapkan dapat mengurangi banjir hingga 127,22 m3/detik.
"Kalau dibuat summary, sungai kita di Jakarta hanya memiliki daya tampung sebanyak 2.300 m3, tapi kalau cuaca sedang ekstrem debit air bisa mencapai 3.300 m3. Selisihnya mencapai 1.000 m3," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada kesempatan yang sama.
Baca Juga: Bosan Dituding Jadi Biang Banjir Jakarta, Bogor Segera Bangun Waduk
Baca Juga: Banjir Jakarta dan Kebijakan Pemprov DKI yang Dikritik Habis-habisan