TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

KPPU Ungkap Penyebab Kelangkaan Obat Terapi COVID-19 hingga Oksigen

Di daerah obat terapi COVID-10 sangat terbatas

ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Mardya Shakti)

Jakarta, IDN Times - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menemukan kelangkaan obat terapi COVID-19, oksigen dan tabung oksigen di sejumlah daerah di Indonesia. Komisioner KPPU Ukay Karyadi mengatakan kelangkaan tersebut membuat harga barang menjadi melambung tinggi.

"Sepanjang perjalaan kami monitor masih ditemukan hal-hal di awal bahwa barang-barang itu masih langka, mahal, namun tentu ada beberapa perbaikan walau tidak signifikan," kata Ukay dalam konferensi pers, Jumat (30/7/2021).

Baca Juga: Penuhi Stok Obat COVID-19, Pemerintah Impor 3 Obat Ini 

1. Sebab kelangkaan obat terapi COVID-19

(Obat COVID-19 yang diproduksi UNAIR) www.news.unair.ac.id

Direktur Ekonomi KPPU Zulfirmansyah mengatakan kelangkaan obat terapi COVID-19, oksigen dan tabung oksigen terjadi di Jawa, Bali, Sumatera, Lampung, Palembang dan Jambi.

Kelangkaan terjadi menurutnya karena industri farmasi tidak bersedia mengadakan obat. Selain itu, Pedagang Besar Farmasi (PBF) lebih mengutamakan pasokan ke rumah sakit dan klinik dengan pertimbangan urgensi kegunaan.

"Pasien yang dirawat dirumah sakit pada umumnya memiliki gejala yang lebih berat," kata Zulfirmansyah.

Baca Juga: Ivermectin Viral Jadi Obat COVID-19, Obat Apa sih Itu?

2. Kelangkaan obat di Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten

Ilustrasi obat gratis COVID-19 untuk pasien yang jalani isolasi mandiri.(IDN Times/Daruwaskita)

Di Jawa Barat, KPPU menemukan 1 apotek yang menjual obat Covid-19 yang tidak sesuai Harga HET yang ditetapkan Kepmenkes. Ketidaksesuaian harga kata Zulfirmansyah dapat disebabkan karena apotek menawarkan obat Covid azithromycin jenis paten yang harganya lebih tinggi daripada obat generik yang HET-nya ditetapkan oleh pemerintah.

Berbeda dengan di DKI Jakarta dan Banten di mana hasil survei KPPU menemukan harga obat COVID-19 justru ada yang dijual di bawah HET.

Beberapa jenis obat seperti Immunoglobulin, Tocilizumab dan Remdesivir tidak tersedia di Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten.

Baca Juga: Wamenkes Ungkap Penyebab Kelangkaan Oksigen

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya