Rangkul Seniman Tato di Timika, Pace Kasta Gelar Tattoo Show
Tato adalah bagian dari seni dan budaya, bukan kriminal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Timika, IDN Times - Komunitas Seniman Tattoo Timika atau yang dikenal dengan nama Pace Kasta, menggelar Tattoo Show perdana di Kota Timika, Papua Tengah.
Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu (13/5/2023) malam di Dialog Coffee, Jalan Budi Utomo, itu diikuti sejumlah seniman dan beberapa pelanggan yang menyediakan space tubuhnya untuk ditato.
Yuyud Haryanto selaku penasihat Pace Kasta yang langsung datang dari Jayapura mengataka, Tattoo Show merupakan kegiatan pertama Pace Kasta untuk menjalin silaturahmi antar seniman di Timika.
"Sebelumnya kan di sini belum ada komunitas. Jadi, dengan dibentuknya Pace Kasta pada 25 April kemarin, kita mulai merangkul para seniman tato lewat Tatto Show ini," ujar Yuyud, yang memiliki tempat tato, Salju Tattoo Art.
1. Tato bagian dari seni dan budaya, bukan kriminal
Selain tujuan silaturahmi, kata Yuyud, kegiatan ini juga untuk memperkenalkan atau mengedukasi masyarakat tentang esensial tato itu sendiri. Menurutnya, tato adalah bagian dari karya seni yang telah membudaya di Indonesia sejak masa lampau.
"Tato Indonesia kan masuk dalam tato terkuno sedunia, itu dari suku Mentawai dan juga Dayak. Jadi, tato itu sebenarnya budaya leluhur kita yang memang seharusnya kita lestarikan," tandasnya.
Sayangnya, lanjut Yuyud, masih banyak orang yang menanamkan stigma buruk bahwa orang yang bertato identik dengan kejahatan.
"Sampai sekarang kita masih sering temukan yang seperti itu. Padahal sikap jahat itu ya dari pribadi masing-masing orang, bukan karena punya tato. Jadi, sebenarnya tidak semua orang yang bertato itu jahat, begitu juga tidak semua orang yang tidak bertato itu baik," kata Yuyud.
"Maka dari itu, lewat komunitas ini dan juga kegiatan Tattoo Show yang nantinya akan sering digelar, kita berharap perlahan-lahan bisa menghapus stigma buruk dari masyarakat," imbuhnya.