Pemerintah Dituntut Segera Selesaikan Kasus HAM di Papua
Keluarga korban tuntut keadilan di Papua
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kasus kekerasan di tanah Papua terus terjadi. Teranyar, peristiwa berdarah di Kabupaten Nduga pada Minggu (2/12) lalu, menambah deretan kasus kekerasan bersenjata yang terjadi di Papua.
Lebih dari sembilan kasus pelanggaran hak Asasi Manusia (HAM) berat telah terjadi sejak awal Milenium hingga November 2018.
Di Kabupaten Nduga, tepatnya di daerah Yigi, Distrik Yall, sekitar 30 orang yang sebagian merupakan pekerja proyek jalan Trans Papua dan sebagian lagi dari aparat keamanan, harus meregang nyawa dalam kejadian tersebut.
Baca Juga: Rentetan Tragedi Berdarah di Papua, dari Wasior hingga Puncak Illaga
1. Kejadian di Nduga bukan yang pertama
Mantan Kepala Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Adriana Elisabeth, mengakui kejadian di Nduga bukanlah hal baru di Papua. Menurutnya, sudah banyak kasus-kasus lain yang sudah terjadi. Namun, belum ada penyelesaian hukum yang pasti atas tragedi tersebut.
“Jika setiap akhir tahun ada kekerasan berarti ada yang salah. Seperti di Nduga kemarin, sebetulnya semua ada di situ, perusahaan, pemerintah daerah, aparat (Polri dan TNI) dll. Masyarakat saya yakin mereka harus diajak bicara,” kata Adriana dalam diskusi publik yang digelar Amnesti Internasional, Jumat (7/12).
Baca Juga: DPR Siap Anggarkan Dana Demi Tangkap Pelaku Pembantaian di Papua