WHO dan UNICEF Pastikan Vaksin AstraZeneca Aman Digunakan
Fasilitas COVEX suplai dua miliar dosis vaksin hingga 2021
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan akan terus melanjutkan penggunaan vaskin AstraZeneca di daerah lain walau sempat terjadi kasus efek samping yang menimpa seseorang di Sulawesi Utara.
Sebagaimana diketahui, seorang warga yang divaksin merasakan dampak demam, menggigil, sakit kepala, badan terasa pegal, hingga lemas. Walhasil, vaksinasi COVID-19 di Sulawesi Utara dihentikan sementara.
Medical Specialist WHO Indonesia, Dr. Vinod Bura, memastikan vaksin AstraZeneca aman dan akan mendatangkan efektivitas yang bagus pada penerimanya. Sebab, menurut dia, vaksin tersebut punya standar yang tinggi dan telah lulus uji BPOM di Indonesia.
“Merupakan hal normal jika kita mendapati beberapa dampak yang ditimbulkan setelah pemberian vaksin tersebut. Hal itu harus dipelajari lebih lanjut oleh lembaga lembaga terkait,” kata Vinod dalam konferensi pers virtual mengenai penjelasan KIPI terkait Vaksin COVID-19, Selasa (30/3/2021).
Baca Juga: ITAGI: Vaksin AstraZeneca Tepat Digunakan dalam Interval 8 Minggu
1. Medical Specialist WHO Indonesia senang KIPI merespons cepat
KIPI sendiri sudah melakukan observasi terkait beberapa orang yang mengalami efek samping pasca-imunisasi. Sehingga keluarlah rekomendasi jika vaksin ini dapat diteruskan, karena kasus yang terjadi di Sulut bersifat ringan dan terjadi pada sebagian kecil orang.
Melihat respons KIPI yang langsung bergerak cepat, membuat Vinod senang. Ia menilai, Indonesia sudah punya lembaga yang bisa melakukan penanganan atas kasus-kasus yang terjadi itu.
“Karena perlengkapan itu sudah tersedia untuk memungkinkan kita mengontrol dampak tersebut. Beberapa penelitian dan pengulasan masih perlu dilakukan atas keamanan vaksin tersebut pada penerimanya,” ujar Vinod.
Baca Juga: Hipmi: Vaksin COVID-19 dan 'Vaksin' Ekonomi Harus Sejalan dan Selaras