Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menegaskan, kepada distributor maupun pelaku usaha beras untuk tidak melakukan penimbunan beras.
Terlebih lagi kondisi saat ini Indonesia tengah mengalami kenaikan harga, sehingga Pemerintah melakukan impor beras khusus dari Thailand dan Vietnam sebanyak 500 ribu Ton.
aca juga: 10 Momen Liburan Ruben & Sarwendah, Berasa Bulan Madu Lagi Nih!
1. Minta pelaku usaha jangan menimbun beras
Baca juga: Tidak Tanggung-tanggung, ACT Kirim 10 Ribu Ton Beras ke Palestina
tempo.co
"Saya peringatkan kepada seluruh distributor, pedagang hingga pelaku usaha beras untuk tidak melakukan penimbunan. Import beras yang dilakukan oleh Pemerintah saat ini, bersifat sementara guna menstabilkan harga saja," kata Enggartiasto disela-sela menggelar silahturahmi bersama awak media di Gedung Kementerian Perdagangan, Jumat (12/1) siang.
Hal yang sama juga ia lakukan untuk komoditi bawang putih beberapa waktu lalu. Saat itu, banyak pedagang yang melakukan penimbunan sehingga harganya mencapai Rp100 ribu per kilogram.
"Setelah saya buat regulasi, kini harganya di pasar induk Rp15 ribu dan tidak lebih dari Rp22 ribu di pasar eceran," jelasnya.
2. Tidak menggunakan dana APBN
Baca juga: Stabilisasi Harga Pangan, Perum Bulog Gelontorkan 500 Ton Beras
Irsan Mulyadi/ANTARA FOTO
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Menjawab pertanyaan awak media terkait apakah dibukanya keran impor beras jenis khusus tersebut, menggunakan dana dari Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN), dengan tegas Enggartiasto mengatakan tidak.
"Tidak ada itu (gunakan dana APBN), saya pastikan itu," katanya.
Baca juga: Demi Urusan Perut Masyarakat Indonesia, Menteri Perdagangan Buka 'Kran' Impor Beras
3. Tidak ingin Indonesia kekurangan stok
Sebelumnya, Enggartiasto juga menyebutkan keputusannya membuka keran impor beras khusus lebih kepada 'urusan perut' masyarakat Indonesia.
"Saya tidak ingin Indonesia mengalami kekurangan pasokan. Untuk itu, kami akan mengimpor beras khusus atau jenisnya yang tidak ada di sini (Indonesia). Untuk tahap awal akan diimpor 500 ribu ton," kata Enggartiasto.
4. Pemerintah bantu pantau harga
Baca juga: Soal Beras Impor 500 Ribu Ton, Begini Penjelasan Wapres Jusuf Kalla