TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kisah Mbah Lamong dan Sejarah Berdirinya Lamongan

Kabupaten Lamongan berulang tahun ke-452

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat berziarah ke makam leluhur Lamongan. IDN Times/Dok. Humas Pemkab

Lamongan, IDN Times- Tepat pada hari Rabu 26 Mei 2021, besok Kabupaten Lamongan akan memperingati hari jadinya yang ke 452. Kabupaten yang terletak di pesisir utara laut jawa ini juga menyimpan banyak sejarah. Lalu, bagaimana sejarah berdirinya Lamongan? Berikut cerita tentang asal mula berdirinya Kabupaten Lamongan yang dikisahkan oleh Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi. Yuhronur sendiri, hari ini melakukan ziarah ke makam para leluhur Lamongan, termasuk pendiri kabupaten tersebut.

1. Kisah berdirinya Kabupaten Lamongan berasal dari pemuda Ngimbang yang bernama Hadi

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat berziarah ke makam leluhur Lamongan. IDN Times/Dok. Humas Pemkab

Asal usul Lamongan sendiri berasal dari cerita tentang salah satu tokoh yang bernama Hadi. Ia diyakini berasal dari Dusun Cancing atau sekarang Desa Sendangrejo, Kecamatan Ngimbang, Lamongan.

Ia dikisahkan sebagai seorang santri di Kasunanan Giri. Lantaran kepandaiannya, ia  menjadi salah satu santri kesayangan Sunan Giri. Selain cepat menguasai ajaran agama Islam, Hadi juga mahir tentang ilmu pemerintahan.

2. Hadi dikenal sebagai sosok santri kesayangan Sunan Giri dan digelari Rangga

Kirap budaya Hari Jadi Lamongan 2013. Dok. Humas Pemkab Lamongan

Akhirnya, Sunan Giri menunjuk Hadi untuk melaksanakan perintah menyebarkan Agama Islam dan sekaligus mengatur pemerintahan dan kehidupan Rakyat di Kawasan yang terletak di sebelah barat Kasunanan Giri yang bernama Kenduruan. Kawasan yang disebut Kenduruan sendiri saat ini berada di di Kelurahan Sidokumpul wilayah Kecamatan Lamongan.

"Untuk melaksanakan tugas yang sangat berat itu, Kanjeng Sunan Giri memberikan pangkat Rangga kepada Hadi, sehingga menjadi Ranggahadi," kata Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Selasa (25/5/2021). 

3. Ranggahadi berdakwah dan diterima dengan baik oleh warga Kanduruan

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat berziarah ke makam leluhur Lamongan. IDN Times/Dok. Humas Pemkab

Di daerah baru tersebut, ternyata semua usaha dan rencana Ranggahadi dapat berjalan dengan mudah dan lancar. Masyarakat di sana bisa menerimanya dengan baik. Bahkan, ia juga mendirikan pesantren bagi warga sekitar.

"Pesantren untuk menyebar Agama Islam peninggalan Rangga Hadi sampai sekarang masih ada," kata Yuhronur. Di Lamongan, Hadi adalah pendidik yang baik. Atas kepiawaiannya itu, masyarakat setempat kemudian diberi nama Hadi menjadi Mbah Lamong.

Baca Juga: Kapal Van Der Wijck Ditemukan 17 Mil di Laut Brondong Lamongan

4. Ia diangkat menjadi Adipati oleh Sunan Giri pada tahun 1569 Masehi

Kirap budaya Hari Jadi Lamongan 2013. Dok. Humas Pemkab Lamongan

Prestasi itu pun kemudian diganjar dengan pengangkatannya sebagai kepala daerah atau Adipati Lamongan pada 1569. Pengangkatan Adipati Lamongan itu dilakukan oleh Kanjeng Sunan Giri IV yang bergelar Sunan Prapen di Puri Kasunanan Giri di Gresik. Upacara itu dihadiri oleh para pembesar yang sudah masuk agama Islam dan para Sentana Agung Kasunanan Giri. Ia bergelar Tumenggung Surajaya. 

"Karena beliau itu disenangi oleh masyarakat Lamongan pada saat itu, Ranggahadi kemudian dijuluki Mbah Lamong. Dan ini kemudian menjadi nama Kabupaten Lamongan," jelasnya.

Baca Juga: Mantan Bupati Lamongan Fadeli Tutup Usia

Verified Writer

Imron Saputra

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya