TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bappenas Prediksi Herd Immunity Tercapai Maret 2022

Butuh sekurangnya 188 juta penduduk divaksinasi

Sejumlah siswa mengikuti sosialisasi penggunaan masker di Sekolah Tunas Global, Depok, Jawa Barat, Selasa (3/3/2020). Kegiatan tersebut sebagai upaya antisipasi Virus Corona pada usia dini dengan mengukur suhu tubuh saat memasuki sekolah dan mensosialisasi penggunaan masker yang benar saat sakit (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/pd)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional memprediksi herd immunity dari COVID-19 tercapai pada Maret 2022. Dari 270 juta penduduk Indonesia, perlu 188 juta penduduk divaksinasi untuk mencapai herd immunity 70 persen penduduk di atas 18 tahun. Dengan kriteria eksklusi komorbid, eks pasien COVID-19, dan ibu hamil, target vaksinasi adalah 181,5 juta penduduk.

"Diperkirakan dicapai pada Maret 2022 atau 15 bulan sejak tahap pertama vaksinasi dimulai pada 14 Januari 2021 lalu. Namun, herd immunity bisa dipercepat jika ketersediaan vaksin bertambah," ungkap Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Selasa (8/2/2021).

Baca Juga: Aktivitas Ekonomi Sudah Bisa Jalan Sebelum Herd Immunity Tercapai

1. Kita harus berjuang menekan angka COVID-19 hingga Rt<1

Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro (Tangkapan layar streaming di DPR)

Dia mengatakan yang perlu terus diperjuangkan untuk diatasi adalah mengurangi atau memperlambat dan mengekang laju pertambahan kasus di semua daerah. Setidaknya, kondisi kasus COVID-19 dianggap sudah terkendali atau kasus terus menurun Rt <1.

"Kalau sekarang angka reproduksi adalah 1.2, targetnya harus di bawah 1 atau 0.9, ditargetkan dengan vaksinasi, pertambahan laju kasus bisa menurun menjadi 0.9 pada September tahun ini. Mulai September, COVID-19 sudah mulai terkendali dan ekonomi bisa kembali,” tutur Suharso.

Baca Juga: Juru Wabah UI: Herd Immunity Gak akan Tercapai Tanpa Vaksin 

2. Sebelum itu, aktivitas sudah bisa jalan duluan

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Namun, menurut Suharso, aktivitas ekonomi tidak perlu menunggu herd imunity tercapai. Pemulihan aktivitas ekonomi seperti semula sudah bisa dilakukan sebelumnya yaitu ketika COVID-19 terkendali atau kasus terus menurun Rt <1. Dalam kondisi ini, aktivitas ekonomi dan sosial dapat dimulai dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan.

“Yang menarik sebenarnya yang kita perjuangkan untuk diatasi adalah mengurangi atau memperlambat dan mengekang laju pertambahan kasus. Semua daerah berusaha memperlambat pertambahan kasus," kata dia.

Baca Juga: WHO: Pendekatan Herd Immunity Itu Tidak Etis 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya