TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cegah Karhutla Meluas, BNPB Siagakan 36 Helikopter 

Asap teridentifikasi di wilayah Kalimantan dan Malaysia

Ilustrasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). (ANTARA FOTO/Rony Muharrman)

Jakarta, IDN Times - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menambah kekuatan udara guna mencegah meluasnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Sebelumnya, 34 unit pesawat jenis helikopter beroperasi di beberapa wilayah di Indonesia.

"Total helikopter yang mendukung operasi pemadaman berjumlah 36 dengan rincian 28 unit untuk water bombing dan 8 lain patroli," ujar Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo dalam keterangan tertulis.

1. Sebanyak 9.072 personel disiagakan

ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

Untuk pemadaman darat, kata Agus, total personel gabungan yang terlibat dan tersebar di sejumlah wilayah 9.072 orang. BMKG memprediksikan kemarau masih akan berlangsung hingga Oktober.

"Kondisi ini mendorong sinergi multi pihak untuk melakukan penanganan karhutla yang lebih optimal," kata Agus.

Baca Juga: Teknisi Heli Karhutla Sumsel Asal Rusia Meninggal, Akibat Asap?

2. Masih terjadi karhutla di beberapa titik

ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

Sementara, kualitas udara di wilayah Riau dan Kalimantan Tengah (Kalteng) pada kategori sedang hingga sore kemarin (13/8) pukul 16.00 WIB. Masih terdeteksinya titik panas mengindikasikan masih terjadi kebakaran hutan dan lahan.

BNPB mencatat titik panas sebanyak 56 titik, sedangkan Kalteng 144. Sementara itu, titik panas di Kalimantan Barat (Kalbar) terpantau 104 titik namun kualitas udara masih dalam kategori baik.

"Di wilayah Sumatera, asap juga terdeteksi di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) meskipun tidak terdeteksi titik panas atau pun titik api," jelasnya.

3. Sempat terdeteksi asap ke arah Malaysia

ANTARA FOTO/Agus Alfian

Selain itu, sempat terdeteksi arah sebaran asap keluar dari batas wilayah negara atau transboundary haze. Asap teridentifikasi di wilayah Kalimantan Barat dan Serawak, Malaysia.

Berdasarkan data BMKG, pantauan citra satelit Himawari menunjukkan arah angin di Sumatera dan Kalimatnan pada umumnya dari tenggara ke barat laut–timur.

"Arah sebaran asap di Riau, Sumsel dan Kalteng menyebar ke arah barat laut, sedangkan Kalbar menyebar ke arah barat laut-timur," kata Agus.

Baca Juga: Menteri LHK: Perlu Penegakan Hukum Lebih Ketat Atasi Karhutla 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya