Di SMK 1 Limboto, Gorontalo Kesehatan Reproduksi Jadi Pelajaran Wajib
Tanamkan kesehatan reproduksi sejak dini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gorontalo, IDN Times - Kesehatan reproduksi masih menjadi hal yang tabu dibicarakan oleh sebagian masyarakat Indonesia. Pendidikan seks sedari dini belum sepenuhnya diajarkan pada anak-anak, baik oleh orangtua maupun guru di sekolah. Minimnya pemahaman kesehatan reproduksi tak hanya berisiko tertular berbagai macam penyakit, melainkan juga risiko kelahiran bayi stunting.
Namun, berbeda halnya dengan SMK 1 Limboto, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Di sekolah tersebut, kesehatan reproduksi menjadi pelajaran wajib bagi seluruh siswa. Selain belajar mengenali fungsi organ tubuh sendiri, siswa juga mendapatkan rapor laporan kesehatan secara gratis.
Baca juga: Menkes Imbau Orangtua Pahami Kebutuhan Gizi Anak Sejak Dini
1. Pendidikan kesehatan reproduksi bukan hal tabu
Wakasek Kesiswaan SMK 1 Limboto Saira Yusuf Djoli menjelaskan, pendidikan reproduksi bukanlah hal tabu untuk dipelajari. Sebaliknya, wajib diketahui siswa agar mampu mengenali dan mengendalikan tubuhnya sendiri. Umtuk siswa perempuan, pihak sekolah rutin memberikan tablet tambah darah (TTD) agar terhindar dari anemia.
"Anak-anak wajib tahu kondisi tubuh mereka. Kami juga bekerja sama dengan dinas kesehatan untuk sosialisasi pada anak-anak," ujar Saira saat menerima kunjungan Kementerian Kesehatan di SMK 1 Limboto, Senin (16/7).
Baca juga: 3 Masalah Kesehatan Ini Jadi Sorotan Publik, Berikut Upaya Kemenkes