Marak Isu Air Mineral Mengandung Mikroplastik, Ini Penjelasan BPOM
Masyarakat diimbau tetap tenang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Beberapa hari terakhir, masyarakat dibuat resah oleh hasil penelitian ilmuwan yang berbasis di State University of New York di Fredonia bersama jurnalisme Orb Media. Mereka menganalisis 259 botol dengan 11 merk populer dari 19 lokasi di sembilan negara, termasuk Indonesia. Penelitian tersebut menyebutkan terdapat kandungan mikroplastik dalam 90 persen dalam air minuman kemasan. Lantas, bagaimana tanggapan BPOM mengenai isu tersebut?
Baca juga: Tanggal Kedaluwarsa di Air Mineral Kemasan Sebenarnya Buat Apa Sih?
1. Belum ada studi ilmiah tentang bahaya mikroplastik bagi tubuh manusia
Lembaga Internasional seperti EFSA (European Food Safety Authority), US-Environmental Protection Agency/US-EPA saat ini sedang mengembangkan pengkajian termasuk metode analisis untuk melakukan penelitian toksikologi terhadap kesehatan manusia.
"Belum ada studi ilmiah yang membuktikan bahaya mikroplastik bagi tubuh manusia," ujar Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito dalam keterangan tertulis, Sabtu (17/3).
Baca juga: Air Mineral Ternama Mengandung Mikroplastik, WHO Buka Suara