TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Waspada, Ini Titik-titik Rawan Longsor di Yogyakarta

Fenomena MJO berpotensi memicu cuaca ekstrem

Warga melakukan pencarian korban hilang tertimbun longsor di Desa Klesem, Pacitan, Jawa Timur, Kamis (20/11/2017) (ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko)

Jakarta, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta mengimbau warga mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana tanah longsor selama musim hujan.

"Pada daerah aliran sungai dan kawasan rawan longsor untuk meningkatkan pemantauan kondisi lapangan," kata Kepala Pelaksana BPBD Daerah Istimewa Yogyakarta Biwara Yuswanta seperti dikutip Antara, Senin (12/11).

Baca Juga: Banjir Kembali Landa Mandailing Natal, Puluhan Rumah Hanyut

1. Intensitas curah hujan tinggi disertai angin

ANTARA FOTO/Nurul Ramadhan

"Apalagi intensitas curah hujan cukup tinggi yaitu hujan lebat disertai angin. Kami juga terus memantau kondisi cuaca," kata Biwara.

Saat ini tim reaksi cepat (TRC) BPBD DIY telah disiagakan di sejumlah titik rawan longsor seperti Srunen, kawasan lereng Gunung Merapi, Samigaluh di Kulon Progo, serta beberapa kawasan perbukitan di Gunung Kidul guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya tanah longsor.

2. Titik rawan longsor telah dipetakan

ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

Anggota TRC BPBD DIY Juni Putra Nugraha mengatakan titik rawan tanah longsor masih mencakup wilayah Kecamatan Samigaluh, Kalibawang, Girimulyo, Kokap, dan Nanggulan di Kabupaten Kulon Progo; Kecamatan Gedangsari di Gunung Kidul, Kecamatan Imogiri di Kabupaten Bantul, dan Kecamatan Prambanan di Kabupaten Sleman.

BPBD DIY tahun ini juga sudah memasang perangkat sistem peringatan dini (Early Warning System/EWS) di Desa Srimartani, Piyungan, Bantul; Desa Selomartani, Sleman; dan Desa Wonolelo, Pleret, Bantul; guna mendukung upaya mitigasi bencana.

Baca Juga: Tujuh Warga Nias Tertimbun Longsor, Lokasi Sulit Dijangkau

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya