TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ancam Eksekusi Pilot Susi Air, KKB Minta Negosiasi dengan Pemerintah

‘Jika Jakarta kepala batu, maka pilot akan dieksekusi’

Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM) Sebby Sambom. (dok. TPNPB-OPM)

Jakarta, IDN Times - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) memastikan pilot Susi Air, Philips masih hidup.

Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom menyebut, pihaknya menyandera pilot untuk bernegosiasi dengan pemerintah Indonesia.

“Pilot Masih hidup dan dia akan disandera buat negoisasi dengan Jakarta, jika Jakarta kepala batu, maka Pilot akan dieksekusi. Nanti kami dari Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM akan monitor,” kata Sebby kepada IDN Times.

Baca Juga: KKB Akui Bakar Pesawat Susi Air: Pilot Jadi Sandera Kami

1. TPNPB-OPM minta Papua merdeka dari NKRI

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). (dok. TPNPB-OPM)

TPNPB-OPM menuntut agar Papua merdeka dari Indonesia dan menutup semua jalur penerbangan masuk ke Kabupaten Nduga. Selain itu, menuntut TNI-Polri untuk tidak menembak atau menginterogasi masyarakat sipil Nduga.

“Kami TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma tidak akan melepaskan pilot yang kami sandera ini, kecuali NKRI mengakui dan melepaskan kami dari negara kolonial Indonesia,” ujar Sebby.

2. TPNPB-OPM bakal surati Selandia Baru

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). (dok. TPNPB-OPM)

Selain itu, TPNPB-OPM juga kata Sebby akan bersurat ke negara asal Philips, Selandia Baru. Mereka juga menuntut Selandia Baru bertanggung jawab.

“Nanti Ketua Dewan diplomatic TPNPB OPM Akan kirim surat ke pemerintah New Zealand. New Zealand, Australia, Eropa, Amerika mengirim senjata kepada TNI-Polri, melatih mereka untuk membunuh orang asli Papua selama 60 tahun,” kata Sebby.

Baca Juga: Kapolda Papua Ungkap Penyebab Susi Air Dibakar KKB di Nduga

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya