TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jaring Capres Terbaik untuk Pilpres 2024, NasDem Siap Gelar Konvensi

NasDem usul presidential threshold 20 persen

IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan, partainya akan menggelar konvensi atau menjaring calon presiden pada Pilpres 2024.

“Untuk itulah di dalam perencanaan partai dua tahun ke depan, NasDem merencanakan menggelar konvensi calon presiden Republik Indonesia pada tahun pemilu 2024,” kata Surya Paloh dalam sambutan Peringatan HUT ke-9 Partai NasDem, Rabu (11/11/2020).

Baca Juga: Ganjar Rajai Survei Capres 2024, PDIP: Mandat Ada di Tangan Megawati

1. Konvensi membuka peluang kepada anak bangsa untuk menjadi calon presiden

IDN Times/Irfan Fathurohman

NasDem, kata Surya, boleh tidak lolos parlementary treshold, tapi kehidupan politik harus jadi lebih baik dari pada apa yang Indonesia miliki saat ini. Menurut dia, dengan adanya konvensi, akan memberikan ruang sebesar-besarnya bagi warga negara.

“Pada seluruh anak bangsa yang memiliki kapasitas kepemimpinan dan manajerial lebih baik, agar memiliki juga kesempatan yang sama menjadi calon pemimpin bangsa ini, calon presiden di negeri ini,” ujar dia.

2. Konvensi calon presiden menjadi wujud modernisasi

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Surya menjelaskan, konvensi calon presiden ini merupakan wujud keterbukaan NasDem bagi anak bangsa yang berada di luar partai politik, namun memiliki kapasitas serta kualitas untuk memimpin bangsa dan negara dalam mengemban amanat konstitusi. 

“Konvensi juga menjadi wujud modernisasi berbagai pemikiran dan pandangan politik yang berbeda-beda, melalui mekanisme kontestasi dengan mengedepankan prinsip-prinsip transparansi dan button up, dan konvensi berefek secara positif bagi penguatan kelembagaan partai sebagai ruang dan basis rekrutmen kepemimpinan nasional dengan konvensi,” kata dia.

3. Surya Paloh ingin menjadikan NasDem sebagai partai yang inklusif

IDN Times

Lebih lanjut, Surya ingin menjadikan NasDem sebagai partai yang inklusif untuk bisa menerima berbagai pemikiran dan pandangan politik dari berbagai kalangan.

“Yang juga diinginkan yang kita pahami dalam apa yang dikandung makna falsafah Pancasila yang sering juga disebut sebagai ideologi yang terbuka,” ujar dia.

4. NasDem ingin kenaikan parliamentary threshold menjadi 7 persen

Imam besar Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Untuk menuju konvensi calon presiden itu, NasDem sudah menawarkan upaya penyederhanaan partai politik melalui kenaikan parliamentary threshold menjadi 7 persen. Sementara, dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun Tahun 2017, ambang batas parlemen ditetapkan sebesar 4 persen dan berlaku nasional untuk semua anggota DPR.

Partai NasDem juga menawarkan penurunan presidential threshold dari kondisi saat ini sebesar 20 persen menjadi 15 persen, untuk membuka ruang partisipasi putra-putri terbaik bangsa untuk mengaktualisasikan dirinya sebagai pemimpin negara.

Partai NasDem juga menginisiasi melakukan amendemen UUD 1945 terkait keserentakan pemilu legislatif (Pileg) dan pemilu presiden (Pilpres). "Semua itu adalah hasil evaluasi dan refleksi partai terhadap mekanisme pemilu yang sudah dijalani," kata Surya Paloh.

Baca Juga: Survei Capres 2024: Prabowo dan Ganjar Dua Teratas, Anies Apa Kabar?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya