Kubu Prabowo Nilai Program B20 Pemerintahan Jokowi Belum Optimal
Prabowo akan melanjutkan program B20 jika terpilih
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Joko Widodo telah menerapkan kewajiban pencampuran biodiesel sebanyak 20 persen pada BBM jenis solar mulai 1 September 2018.
Kebijakan tersebut dilakukan sebagai upaya menekan impor minyak dan memperbaiki neraca perdagangan dalam negeri yang kerap jeblok.
Kebijakan pencampuran biodiesel pada BBM ini ternyata akan diikuti oleh Prabowo jika terpilih sebagai presiden pada pilpres 2019. Hal ini diungkapkan oleh Anggota Tim Ekonomi, Penelitian dan Pengembangan BPN, Harryadin Mahardika.
Menurut Harryadin, Prabowo akan melakukan hal yang sama, bahkan akan menjadikan Indonesia sebagai produsen biofuel terbesar di dunia.
“Yang dilakukan Prabowo nanti adalah Indonesia jadi (produsen) biofuel terbesar di dunia," ujarnya di Media Center Prabowo-Sandiaga, Jumat (8/2).
Baca Juga: Presiden Jokowi Bikin Kebijakan BBM Satu Harga, siapa yang Untung?
1. Strategi Prabowo: Setop ketergantungan impor
Harryadin membenarkan jika defisit ekspor dan impor migas masih menjadi masalah yang dihadapi Indonesia. Pihaknya pun memaparkan strategi menyelesaikan masalah tersebut.
"Problem pertama, energi karena kita sudah sangat tergantung pada bensin dan solar sehingga ketika kita sudah jadi nett importir. Kita harus lepas dari ketergantungan," katanya.
Baca Juga: Kebijakan dan Naik Turun Harga BBM di Era Jokowi, Siapa yang Untung?