PDIP Sebut Kartu Prakerja Tindak Korupsi oleh Stafsus Millennials
Fraksi PDIP di DPR meminta KPK usut program Kartu Prakerja
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi lll Fraksi PDI Perjuangan Arteria Dahlan, menyinggung proyek pada platform digital untuk Kartu Prakerja senilai Rp5,6 triliun. Mundurnya salah satu staf khusus millennials Presiden Joko “Jokowi” Widodo, yang juga merupakan CEO Ruangguru Adamas Belva Syah Devara, dianggap belum cukup.
Arteria meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memeriksa delapan vendor digital lainnya tanpa tender yang diberikan kuota raksasa oleh pemerintah.
“Permen raksasa oleh pemerintah. Bagaimana bisa terjadi. Bagaimana strategi pengawasannya. Tidak cukup dengan mundur, pak. Ini korupsi,” ujar Arteria dalam Rapat Kerja bersama KPK yang disiarkan secara langsung di YouTube TV Parlemen, Rabu (29/4).
Baca Juga: CEO Ruangguru Belva Devara Mundur dari Staf Khusus Presiden
1. Arteria meminta KPK segera mengusut program Kartu Prakerja
Arteria mengaku sangat menyayangkan tindakan Belva, ia pun meminta KPK segera mengusut tuntas pada program Kartu Prakerja ini.
“Pemilik sahamnya ada di Singapura, ada di Amerika Serikat. Kok begini konyolnya kita. Siapa terlibat harus diusut,” ucap Arteria.
Baca Juga: Pemerintah: Pendaftar Kartu Prakerja Tembus 8,6 Juta!