Politikus Gerindra Kritik Pernyataan Ma'ruf Amin Sebut "Buta-Budeg"
Gerindra komentari Ma'ruf sebut istilah "buta-budek"
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Rahayu Saraswati menyayangkan penggunaan kata "buta" dan "budek" untuk mengambarkan ketidakmampuan masyarakat menangkap informasi. Pengunaan dua kata tersebut dikhawatirkan dapat melukai perasaan penyandang disabilitas.
"Sangat disayangkan narasi kiasan 'tuli' dan 'budek' untuk mendeskripsikan hal yang negatif. Patut diingat pengunaannya dapat mencederai rasa hormat kita kepada penyandang disabilitas," ujar anggota Komisi VIII tersebut melalui keterangan tertulis, Minggu (11/11).
Baca Juga: Ini Makna Satu Suara Bagi Kubu Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi
1. Hindari kata-kata kiasan menjurus disabilitas
Politikus yang akrab disapa Sara itu mengimbau semua pihak menghindari kata- kata kiasan yang menjurus kepada penyandang disabilitas. Disabilitas tidak bisa menjadi tolak ukur kemampuan intelegensi seseorang dalam menangkap informasi.
"Saya mengingatkan kita telah memiliki UU Disabilitas, sebuah langkah maju memberi perlindungan kepada penyandang disabilitas. Jangan kita mundur ke belakang hanya karena kepentingan politik," ujar dia.
Baca Juga: Cerita Ma'ruf Amin Jadi Penengah Rizieq Shihab dengan Kapolri