TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Polri dan TNI Rumuskan Pola Pengamanan Baru di Papua

Pola baru menjelang berakhirnya operasi Satgas Nemangkawi

Kepala Operasi Nemangkawi Polri Brigjen Roycke Harry Langie. (dok. Kasatgas Humas Nemangkawi)

Jakarta, IDN Times - Panglima TNI Jendral Andika Perkasa mengungkap gagasannya untuk tidak mengedepankan tindakan perang terkait permasalahan di Papua.

Menanggapi hal tersebut, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) akan merumuskan pola pengamanan terbaik bersama TNI untuk menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat di Papua.

“Kami akan koordinasi lanjut nanti dengan TNI untuk susun pola yang terbaik selesaikan (masalah di) Papua," kata Asisten Kapolri Bidang Operasi (Asops), Irjen Pol Imam Sugianto saat dihubungi, Selasa (9/11/2021).

Baca Juga: Keberanian Enam Polwan Anggota Satgas Nemangkawi Tumpas KKB di Papua

1. Pola baru dibentuk menjelang Satgas Nemangkawi berakhir

Enam Polisi Wanita (Polwan) tergabung dalam Satgas Nemangkawi (Dok. Humas Polda Papua)

Imam menjelaskan, saat ini di Papua sudah ada Satuan Tugas (Satgas) Operasi Nemangkawi melibatkan personel TNI dan anggota Polri yang bertugas melakukan pengamanan di Bumi Cendrawasih.

Namun, kata Imam, masa operasi Satgas Operasi Nemangkawi akan berakhir Desember 2021. Meski demikian, masa operasi tersebut akan diperpanjang 3 bulan ke depan.

2. Pola baru operasi Nemangkawi dimulai awal tahun

Potret Bandara Aminggaru, Ilaga pasca kontak tembak KKB dengan TNI-Polri. (dok. Jubir TPNPB-OPM Sebby Sambom)

Imam mengklaim Operasi Nemangkawi akan memiliki pola penanganan yang baru di awal Januari 2022 saat masa operasi satgas diperpanjang.

"Mulai awal Januari 2022, kami akan menyusun operasi baru. Tentunya dengan pola yang akan kami rumuskan pada bulan Desember nanti bersama TNI," katanya.

Baca Juga: Dugaan Pelanggaran HAM di Papua, Jenderal TNI Andika: Saya Tidak Takut

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya