Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) sekaligus Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Jakarta Ujang Komarudin mengomentari rencana Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno yang akan mengadopsi kebijakan-kebijakan Orde Baru.
Menurutnya, kebijakan tersebut boleh saja diadopsi oleh siapa pun termasuk pasangan Prabowo-Sandiaga, namun hendaknya tidak menggunakan rezimnya.
“Kita mesti berpikir kedepan, bisa jadi kesuksesan-kesuksesan Orba itu yang akan ditinjolkan, tapi kan jangan membawa rezimnya,” kata Ujang kepada IDN Times, Senin (19/11).
Baca Juga: Sandiaga Janji akan Teruskan Program Jokowi-JK yang Satu Ini
1. Sandi berencana adopsi kebijakan Orde Baru
IDN Times/Irfan Fathurohman Sebelumnya, Sandiaga menuturkan jika ada dua kebijakan jaman Orde Baru yang menurutnya baik untuk diadopsi. Kebijakan yang dimaksud adalah soal swasembada pangan dan energi.
"Yang menurut saya yang bisa kita adopsi swasembada pangan. Swasembada pangan, swasembada energi. Kita juga lihat zaman Pak Harto produksi beras kita baik, produksi bahan-bahan pangan kita juga baik, itu bisa kita adopsi," kata Sandiaga di Blok M Square, Jakarta Selatan, Kamis (15/11).
2. Visi-misi Prabowo-Sandiaga mencantumkan kebijakan yang mirip Orba
Sandiaga mengatakan saat ini Badan Pemenangan Nasional (BPN) tengah memantapkan program-program yang diadopsi dari kebijakan Orba. "Lagi dalam pemantapan. Tapi visi dan misi kita sudah kita sampaikan dan visi-misi kita ini terus kita sosialisasikan," ungkap dia.
Adapun program aksi dari visi-misi Prabowo-Sandiaga membahas program swasembada dalam poin C, membangun Kedaulatan Pangan, Energi dan Gizi;
1. Mewujudkan swasembada pangan dengan mencetak 2 juta hektar lahan baru bagi peningkatan produksi pangan, terutama beras, jagung, sagu, kedelai, dan tebu.
2. Mencetak 2 juta hektar lahan untuk aren, ubi kayu, ubi jalar, sagu, sorgum, kelapa, dan bahan baku bioetanol lainnya dengan sistem tumpang sari untuk mendukung kedaulatan energi nasional.
3. Mendorong peningkatan produksi dan konsumsi protein yang berasal dari susu, telur, ikan, dan daging untuk memperbaiki suplai gizi nasional.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
4. Merehabilitasi hutan rusak menjadi hutan alam, Hutan Tanaman Industri (HTI), dan hutan tanaman pangan.
5. Menjalankan agenda Reforma Agraria untuk memperbaiki kesejahteraan petani sekaligus mendukung peningkatan produksi di sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan.
6. Membangun pabrik pupuk urea dan NPK baru milik petani.
7. Menjamin harga pangan yang menguntungkan petani, peternak, dan nelayan, sekaligus terjangkau bagi konsumen melalui perlindungan dari hulu ke hilir, seperti bantuan sarana-prasarana, teknologi, pelatihan, hingga ke pemasaran.
8. Mengembalikan tata kelola migas dan pertambangan nasional sesuai amanat konstitusi, terutama Pasal 33 UUD 1945.
9. Mendirikan kilang minyak bumi, pabrik etanol, serta infrastruktur terminal penerima gas dan jaringan transmisi/distribusi gas baik oleh BUMN atau Swasta.
10. Memperluas konversi penggunaan BBM kepada gas dan energi terbarukan dalam pembangkit listrik PLN.
3. Titiek berjanji Bila Prabowo Menang RI Akan Seperti Era Soeharto
IDN Times/Irfan Fathurohman Anak keempat Presiden Soeharto yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya Titiek Soeharto berjanji bila pasangan Calon Presiden Prabowo Subianto dan wakilnya, Sandiaga Uno, memenangi pemilihan presiden tahun depan, RI akan kembali seperti zaman Soeharto.
"Sudah cukup… Sudah saatnya Indonesia kembali seperti waktu era kepemimpinan Bapak Soeharto yang sukses dengan swasembada pangan, mendapatkan penghargaan internasional dan dikenal dunia," ujar Titiek melalui akun twitternya @Titiek Soeharto yang ia unggah pada Jum’at (16/11).
Baca Juga: Ini Perhatian Jokowi dan Prabowo untuk Penyandang Disabilitas
