TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[UPDATE] 2 Pengungsi di NTT Terpapar COVID-19, Korban Jiwa 181 Orang

Warga terdampak bencana NTT dapat Rp500 ribu tiap bulan

Seorang warga menyaksikan banjir bandang yang merusak permukiman di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Minggu (4/4/2021) (ANTARA FOTO/HO/Dok BPBD Flores Timur)

Jakarta, IDN Times - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef Nae Soi mengatakan, hingga Rabu, 14 April 2021 malam, jumlah korban meninggal dunia akibat banjir bandang karena cuaca ekstrem di provinsi itu tercatat 181 orang.

“Yang meninggal 181, sementara yang hilang masih seperti kemarin 47 jiwa,” kata Josef dikutip dari ANTARA, Kamis (15/4/2021).

Baca Juga: Wagub NTT: 178 Orang Meninggal Akibat Banjir Bandang

1. Sebanyak 49.512 jiwa mengungsi akibat Siklon Tropis Seroja

Foto udara petugas menggunakan ekskavator untuk mencari korban hilang dalam tanah longsor di Desa Waematan, Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (10/4/2021) (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Josef menjelaskan, hingga saat ini ada 49.512 jiwa yang mengungsi akibat bencana Siklon Tropis Seroja ini. Namun sebagian dari mereka telah kembali ke rumahnya masing-masing.

“Karena rumahnya tergolong rusak ringan, jadi mereka bisa memperbaiki sendiri," katanya.

2. Dua orang pengungsi terpapar COVID-19

Pekerja membongkar muat bantuan logistik dari pesawat terbang di Bandara Frans Seda, Maumere, NTT, Senin (5/4/2021). (ANTARA FOTO/Dedy)

Sementara, Satgas Tanggap Darurat Siklon Tropis Seroja NTT mengimbau agar para pengungsi yang masih berkumpul di satu rumah dalam jumlah yang banyak, segera pindah ke rumah yang lain untuk mencegah terjadinya penyebaran COVID-19.

"Saat ini ada dua orang pengungsi di Kota Kupang yang sudah dilaporkan terpapar COVID-19, nah kami minta supaya para pengungsi dalam jumlah banyak dan masih berada di rumah keluarga harap bisa dipindahkan," kata Wakil Komandan Satgas Posko Tanggap Darurat Siklon Tropis Seroja Benediktus Polo Maing.

Benediktus mengatakan upaya ini dilakukan karena ada dua pengungsi terpapar COVID-19, setelah dilakukan pemeriksaan tes cepat antigen dan dilanjutkan tes PCR.

Baca Juga: [UPDATE] 181 Orang Meninggal dan 47 Jiwa Hilang Akibat Bencana di NTT

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya