TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Warga Papua Bisa Minta Ganti Rugi Akibat Pemblokiran Internet

Johnny dan Jokowi divonis melanggar hukum memblokir internet

Dok. Biro Pers Kepresidenan

Jakarta, IDN Times - Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta dalam sidang putusan gugatan pemblokiran internet di Papua dan Papua Barat pada Rabu (3/6) menolak eksepsi tergugat satu Kementerian Komunikasi dan Informatika dan tergugat dua Presiden Joko ‘Jokowi’ Widodo. Hakim Ketua Nelvy Christin menyatakan Jokowi dan Kemenkominfo melanggar hukum dan menghukum keduanya agar membayar biaya perkara Rp457 ribu.

Kuasa hukum para penggugat Muhammad Isnur mengatakan atas vonis tersebut, para pihak yang dirugikan akibat pemblokiran internet di Papua dan Papua Barat bisa meminta ganti rugi ke Jokowi dan Menkominfo.

“Putusan PTUN Jakarta yang menyatakan #internetshutdown di Papua dan Papua Barat adalah Perbuatan Melanggar Hukum juga membuka kemungkinan bagi yang dirugikan untuk menggugat dan meminta ganti rugi, tentu setelah berkekuatan hukum tetap,” kata Isnur dalam cuitannya di akun @madisnur.

Baca Juga: Pemblokiran Internet Bikin Indonesia Rugi Rp2,5 Triliun di Tahun 2019

1. Johnny menilai petitum penggugat tidak tepat

Menkominfo Johnny G Plate (ANTARA News/Wahyu Putro A)

Menanggapi hal tersebut Menkominfo Johnny G Plate mengatakan Petitum penggugat dianggap tidak tepat jika dianggap sebagai amar putusan PTUN.

“Kami menghargai keputusan pengadilan, tapi kami juga mencadangkan hak hukum sebagai tergugat. Kami akan berbicara dengan Jaksa Pengacara Negara untuk menentukan langkah hukum selanjutnya,” kata Johnny lewat keterangan tertulisnya, Rabu (3/6).

2. Johnny berpendapat pemblokiran internet bisa terjadi akibat gangguan infrastruktur telekomunikasi

Ilustrasi bekerja dari rumah. (IDN Times/Arief Rahmat)

Sekjen NasDem itu mengaku belum menerima dokumen tentang keputusan PTUN terkait pemblokiran internet di Papua dan Papua Barat. Johnny juga mengatakan, tidak ada informasi terkait rapat Kominfo sebelumnya untuk melakukan pemblokiran.

“Namun bisa saja terjadi adanya perusakan terhadap infrastrukur telekomunikasi yang berdampak ganguan internet di wilayah tersebut,” ujar Johnnya.

Johnny menegaskan, Presiden Jokowi tak mungkin berniat membuat takyat Indonesia merugi atas setiap kebijakannya. Seperti kepala negara lainnya, Johnny meyakini kebijakan Jokowi tidak lain hanya untuk kepentingan bangsa termasuk Papua dan Papua Barat.

“Syukur jika kebijakan tersebut dapat bermanfaat juga bagi bangsa lain, namun bukan untuk kepentingan segelintir orang atau kelompok yang belum tentu sejalan dengan kepentingan Bangsa dan Negara kita,” ujar Johnny.

“Kami tentu sangat berharap bahwa selanjutnya kebebasan menyampaikan pendapat dan ekspresi demokrasi melalui ruang siber dapat dilakukan dengan cara yang cerdas, lebih bertanggung jawab dan digunakan untuk hal yang bermanfaat bagi bangsa kita,” sambungnya.

Baca Juga: Pemblokiran Internet Papua, PTUN: Jokowi dan Kominfo Melanggar Hukum

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya