TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wartawan TVRI Tiba-tiba Jadi Kapolsek, Polri: Bukan hanya di Indonesia

Iptu Umbaran diduga langgar Peraturan Dewan Pers

Irjen Dedi Prasetyo. (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Jakarta, IDN Times - Polri angkat bicara mengenai polemik penempatan Iptu Umbaran Wibowo, intel yang menyamar sebagai jurnalis di kawasan Blora, Jawa Tengah.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, aktivitas intelijen dengan menyamar sebagai wartawan bukan hal yang baru dan tidak hanya terjadi di Indonesia.

"Teknis terkait menyangkut masalah intelejen itu bukan hanya terjadi di Indonesia di berbagai negara pun itu sifatnya tertutup," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (16/12/2022).

Baca Juga: Ngaku Intel dan Wartawan, Pelaku Pungli Hotel di Tiga Gili Dibekuk 

Baca Juga: Rusia Panggil Dubes Belanda soal Rekrutmen Intel Inggris

1. Polri pastikan Iptu Umbaran sebagai wartawan telah bekerja dengan baik

Iptu Umbaran Wibowo (dok. Polres Blora)

Namun demikian, Dedi memastikan keberadaan intelijen di tengah-tengah wartawan tak mengganggu kerja jurnalistik. Ia pun mengatakan telah menerima keterangan wartawan lainnya terkait kinerja Iptu Umbaran sebagai wartawan.

"Yang jelas intinya setelah saya komunikasikan dengan teman-teman Jawa Tengah terkait menyangkut masalah kebebasan pers di Jawa Tengah rupanya bekerja dengan sangat baik," kata Dedi.

"Hubungan komunikasi dengan teman-teman media juga di sana tidak ada kendala. Semua berjalan dengan baik," tambahnya.

Baca Juga: Dewan Pers Minta DPR Kaji Ulang Pasal RKUHP yang Ancam Kebebasan Pers

2. Dewan Pers menyayangkan Polri biarkan anggotanya bekerja rangkap sebagai wartawan

Dewan Pers membentuk Pokja Keberlangsungan Media, IDN Times/Umi Kalsum

Sebelumnya, Dewan Pers menyayangkan Polri yang membiarkan anggotanya bekerja rangkap sebagai wartawan. Sebab hal tersebut bisa mengganggu independensi pemberitaan.

"Kepolisian sangat disayangkan membiarkan anggotanya bekerja rangkap sebagai jurnalis," kata Ketua Komisi Hukum dan Perundang-undangan Dewan Pers, Arif Zulkifli atau biasa disapa Azrul.

"Independensi media harus dijaga, salah satunya dengan memastikan wartawan yang bekerja tidak terikat dengan institusi lain," imbuhnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya