Dituding Bentuk Pasukan Siber Pakai Dana Hibah, Ini Respons MUI DKI
Dana hibah disebut dipakai buat operasional MUI DKI
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta, KH Munahar Muchtar, membantah tudingan pasukan siber dibentuk menggunakan dana hibah Rp10,6 miliar dari APBD DKI Jakarta. Ia menjelaskan dana hibah digunakan untuk membiayai program kerja dan kegiatan operasional MUI.
"Dana hibah hanya untuk melaksanakan program kerja serta operasional MUI, dari tingkat provinsi, kota, kecamatan, hingga kelurahan," kata Munahar dikutip dari ANTARA, Sabtu (20/11/2021).
Ia menilai orang yang menghubungkan pembentukan tim siber dengan dana hibah tak paham tentang MUI dan tak mengerti soal tugas MUI.
Baca Juga: Soal Dana Hibah ke Yayasan Pejabat DKI, Zita Anjani Masih Bungkam
1. Pasukan siber untuk lawan penyerang ulama dan Anies
MUI DKI membentuk pasukan siber untuk melawan buzzer yang menyerang ulama dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Munahar menilai pasukan siber diperlukan untuk menangkal hoaks yang bisa memecah belah masyarakat.
"Kami membentuk pasukan siber karena saat ini marak informasi hoaks yang dapat memecah belah umat, terutama umat Islam dan ulama," ungkap Munahar.
Terkait Anies, ia menyebut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut sudah bekerja keras demi kepentingan masyarakat Jakarta, tapi masih ada pihak yang menyudutkan dengan menyebar berbagai informasi di internet.
"Beliau ini termasuk 21 orang pahlawan dunia. Berita-berita, saya minta MUI DKI yang mengangkatnya karena kita mitra kerja dari Pemprov DKI Jakarta," kata Munahar.