TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sepekan Tragedi SJY 182, Ini 6 Fakta Terkait Jatuhnya Sriwijaya Air

Operasi pencarian Sriwijaya Air masih terus dilakukan

Tim Penyelam yang ditugaskan untuk mencari bagian bodi pesawat Sriwijaya Air SJY 182 pada Selasa (12/1/2021) (IDN Times/Aldila Muharma)

Jakarta, IDN Times - Tragedi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, sudah sepekan berlalu. Operasi pencarian dari Basarnas, TNI, Polri, dan relawan masih dilakukan hingga Sabtu (16/1/2020).

Pesawat dengan nomor penerbangan SJY 182 rute Jakarta-Pontianak tersebut jatuh pada Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 14.40 WIB. Sebanyak 62 orang berada dalam pesawat Sriwijaya Air SJY 182, terdiri dari 40 orang dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi, dan 12 awak kabin.

Hingga Jumat (15/1/2021), tim pencari telah mengumpulkan 96 kantong bagian pesawat. Bagian dari kotak hitam atau black box, yang digunakan untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat dengan nomor registrasi PK-CLC tersebut, telah ditemukan.

Baca Juga: Kronologi Hilang Kontak dan Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air

1. Detik-detik hilangnya pesawat Sriwijaya Air

Catatan penerbangan Sriwijaya Air SJ182 (Website/flightradar24.com)

Pesawat Sriwijaya Air dijadwalkan terbang dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Supadio pada Sabtu, 9 Januari 2021 pukul 13.25 WIB. Akan tetapi, karena faktor cuaca, pesawat baru terbang pada pukul 14.36 WIB.

Berikut kronologi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJY 182:

  • Pukul 14.37 WIB

Pesawat terbang melewati ketinggian 1.700 kaki, meminta izin naik ke ketinggian 29.000 kaki.

  • Pukul 14.38 WIB

Pesawat mencapai ketinggian 5.975 kaki, kecepatan pesawat saat itu 231 knot.

  • Pukul 14.39 WIB

Pesawat mendaki ke ketinggian 9.175 kaki dengan kecepatan 268 knot.

  • Pukul 14.40 WIB

Pesawat mencapai ketinggian 10.900 kaki. Namun dalam 11 detik, pesawat turun ke ketinggian 8.125 kaki.

Pada menit ini, pesawat kembali turun ke ketinggian 5.400 kaki, kecepatannya 115 knot. Pesawat diketahui turun kembali di ketinggian 250 kaki, kecepatannya 358 knot atau 663 km/jam.

Pesawat Sriwijaya Air hilang dari radar.

  • Pukul 14.55 WIB

Badan SAR Nasional (Basarnas) menerima laporan hilangnya pesawat Sriwijaya Air di sekitar perairan Kepulauan Seribu.

2. Tim SAR gabungan menemukan 272 kantong jenazah

Investigator KNKT memeriksa bagian pesawat Sriwijaya Air SJY 182 (IDN Times/Helmi Shemi)

Basarnas, hingga Jumat (15/1/2021), melaporkan telah menemukan 272 kantong jenazah penumpang pesawat Sriwijaya Air. Selain itu, ditemukan pula 50 kantong bagian badan pesawat besar dan 46 kantong bagian pesawat kecil.

"Untuk hari ini kami menerima 33 kantong jenazah, bagian pesawat kecil sebanyak enam kantong, bagian besar 17 kantong," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya Bagus Puruhito di Pelabuhan JICT II, Jakarta Utara, Jumat (15/1/2021).

Terpisah, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan hingga Jumat sore RS Polri telah menerima 155 kantong jenazah.

Baca Juga: [BREAKING] Sampel DNA Keluarga Korban Sriwijaya Air Sudah Lengkap

3. DVI Polri identifikasi 17 jenazah korban jatuhnya Sriwijaya Air

Proses penyerahan jenazah Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur (IDN Times/Lia Hutasoit)

Brigjen Rusdi Hartono mengungkapkan, per Jumat (15/1/2021), tim DVI Polri telah mengidentifikasi 12 jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air. Terbaru, adalah lima orang jenazah.

“Kami berhasil mengidentifikasi lima korban. Yaitu Toni Ismail (59), Dinda Amelia (16), Isti Yuda Prastika, Putri Wahyuni (25), dan Rahmawati (59),” kata Rusdi di RS Polri, Jakarta Timur, Jumat (15/1/2021).

Adapun, 12 jenazah lainnya adalah Kopilot Nam Air Fadly Satrianto, Asy Habul Yamin, Khasanah, pramugara Sriwijaya Air Okky Bisma, Indah Halimah Putri, Agus Minardi, Ricko, Ihsan Adhlan Hakim, Supianto, Pipit Piyono, Mia Tresetyani, dan Yohanes Suherdi.

Di sisi lain, Rusdi mengaku RS Polri telah menerima 140 sampel DNA keluarga korban Sriwijaya Air SJ 182. Dengan demikian, seluruh sampel sudah lengkap untuk 62 orang korban.

4. FDR ditemukan, terungkap mesin pesawat masih menyala sebelum membentur air

Prajurit Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) TNI AL memerhatikan Flight Data Recorder (FDR) pesawat Sriwijaya Air SJY182 PK-CLC ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Tim pencari menemukan bagian dari black box pada Selasa (12/1/2020) pukul 16.20 WIB, seperti dikutip dari ANTARA. Black box tersebut ditemukan di sekitar Pulau Laki-Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.

Bagian black box yang ditemukan ialah flight data recorder (FDR). Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono, mengatakan data dari FDR sudah berhasil diunduh.

"Ada 330 parameter dan semua dalam kondisi baik. Saat ini sedang kita pelajari," ujar Soerjanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (15/1/2021).

Soerjanto mengatakan berdasarkan data ADS-B dan wreckage engine, kedua mesin pesawat masih masih beroperasi atau hidup sampai pesawat membentur air.

Sebagai catatan, black box terdiri dari dua bagian, yakni FDR dan cockpit voice recorder (CVR).

5. CVR hancur, memorinya belum ditemukan

Beberapa temuan barang dan serpihan yang berasal dari Pesawat Sriwijaya Air SJ182. Dok. Basarnas

Tim dari TNI Angkatan Laut (AL) telah menemukan bagian dari black box, yakni CVR milik Sriwijaya Air SJY 182. Namun kondisinya sudah dalam keadaan hancur.

“CVR kan ada rangkaiannya, kondisi barangnya itu hancur, pecah, dalam kondisi terburai (saat ditemukan),” kata Kadispen Koarmada I Letkol Fajar saat dihubungi IDN Times, Jumat (15/1/2021).

Meski begitu, memori pada CVR belum bisa ditemukan. Hingga saat ini tim masih melakukan pencarian terhadap bagian terpenting dari CVR tersebut.

CVR merupakan salah satu bagian penting kotak hitam lainnya karena berisi percakapan di dalam kokpit.

Baca Juga: [LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-7 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya